
NBCIndonesia.com - Wakil Ketua Fraksi PAN, Teguh Juwarno mengatakan bahwa fraksinya mendukung langkah PP Muhammadiyah yang mendesak Presiden Jokowi agar membentuk Tim Independen untuk melakukan evaluasi dan Audit Densus 88.
Hal itu disampaikan Teguh saat menanggapi terkait kematian Siyono terduga teroris saat ditangkap Densus 88 beberapa waktu lalu.
"Tewasnya Siyono saat ditangkap Densus 88 menjadi puncak kekecewaan kita atas perilaku Densus 88 yang selama ini bertindak tanpa kontrol," tandas anggota Komisi X ini kepada TeropongSenayan di Jakarta, Rabu (30/03/2016).
Padahal, lanjut dia, perintah konstitusi, tujuan negara adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
"Maka, presiden tidak bisa membiarkan tindakan Densus 88 yang telah membunuh lebih dari 100 terduga teroris (catatan Komnas HAM) dengan proses yang melanggar HAM," ujar dia.
"Presiden tidak bisa membiarkan perilaku brutal ini terus menerus."
Menurutnya, polisi langsung berada di bawah wewenang Presiden sehingga wajar bila presiden harus membenahi persoalan serius ini.
"Audit terhadap Densus 88 dan BNPT juga perlu dilakukan dengan melibatkan PPATK untuk mengetahui dari mana saja dana mereka, karena disinyalir menggunakan dana asing tanpa audit yang jelas," ungkap dia.
"Kematian Siyono meninggalkan istri dan lima anak yang masih kecil, dan 'Siyono-Siyono sebelumnya', semoga menyentuh hati Presiden," sindir Wakil Ketua Pansus Pelindo II ini.
"Presiden tidak boleh membiarkan perilaku pemberantasan teroris yang malah berpotensi menimbulkan bibit radikalisme akibat dendam atas ketidakadilan Densus 88," jelasnya. (ts)