
NBCIndonesia.com - Pengamat politik Emrus Sihombing mengatakan, ada kemungkinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta melalui partai politik bila jalur perseorangan tidak bisa diandalkan di menit-menit terakhir.
“Ada peluang dia akan ke parpol, Ahok adalah politisi, saya melihat ini adalah politik politikus, sangat cair, sangat bisa berubah, berbeda dengan politikus negarawan, punya garis ideologi yang jelas, sementara Ahok tidak,” katanya di Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Menurut Direktur Survey Lintas Nusantara itu, hal ini dapat dilihat dari rekam jejak Ahok yang terus berpindah-pindah partai politik untuk mengejar ambisinya.
Bila sebelumnya menjadi Anggota Partai Golkar, Ahok memilih masuk ke Gerindra untuk kemudian menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo.
Selain itu, menurut dia, sejauh ini Ahok belum menampakan sikap tegas, apakah tetap lewat jalur perseorangan atupun akan diusung partai politik.
“Sekarangpun kita lihat kadang-kadang parpol, kadang indepeneden, garis tegas ini belum ada, bahkan ada wacana independen plus partai, ini menunjukan dia adalah politisi yang sangat cair,” katanya.
Selain itu, menurut dia, ada kemungkinan hambatan dalam mengumpulkan KTP dengan syarat yang sangat singkat.
“Verifikasi 500 ribu sekian KTP tersebut tidak gampang untuk validasi itu semua, sebagai tim tidak menutup kemungkinan ada ‘error’ atau kesalahan yang dapat membatalkan dukungan,” katanya.
Untuk itu, ia mengatakan, meskipun Ahok saat ini masih condong ke Teman Ahok, namun bila kemudian dukungan partai politik yang lebih besar dan yakin dapat maju, Ahok kemungkinan akan memilih jalur partai.
Menurut dia, hal inilah yang membedakan antara politisi negarawan dengan ideologi yang jelas dengan politisi yang pragmatis dalam meraih jabatan. (it)