
NBCIndonesia.com - Rezim Joko Widodo tidak akan menghentikan operasional Grab Car ataupun Grabbike, yang sudah dinyatakan ilegal, karena terkait kepentingan bisnis Lippo Group yang menyokong Jokowi di Pilpres 2014.
Analisis itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (23/03). “Jokowi tak mungkin menutup Grab Car dan Grab bike karena investornya Lippo yang membantu di Pilpres 2014,” ungkap Muslim Arbi.
Menurut Muslim, Lippo yang punya peran besar dalam pemenangan Jokowi tidak mungkin unit bisnisnya di transportasi online ditutup. “Walaupun ilegal tetap saja dilindungi negara. Pokok persoalannya Lippo sudah nyumbang ke Jokowi dan investasi besar di bisnis ini,” jelas Muslim.
Seperti dirilis Tech in Asia, hubungan antara Grab dan Lippo Group ini bukanlah kali pertama yang dilakukan. Karena berdasarkan laporan, Lippo Group ternyata merupakan salah satu investor awal dari Grab.
Direktur Lippo Group, John Riady mengakui bahwa Venturra Capital milik Lippo Group, memiliki sejumlah saham di Grab. Nilai investasi VC, dalam hal ini Lippo Group berada di dalamnya, sebesar 100 juta dollar AS.
Investasi ini sebelumnya dirahasiakan, kemungkinan terkait dengan status Grab yang selama ini belum jelas, hingga belakangan ditegaskan melalui keharusan membentuk koperasi.
Lippo Group berencana akan memanfaatkan “keahlian transportasi dan pengiriman” milik Grab. Artinya Lippo akan memanfaatkan jaringan transportasi milik Grab untuk mendukung situs e-commerce miliknya, MatahariMall.