
NBCIndonesia.com - Pengemudi GO-JEK terlibat keributan dengan ratusan sopir taksi yang menggelar aksi. Para sopir yang menolak taksi online bertindak anarkis.
CEO GO-JEK Nadiem Makarim mengingatkan jika kekerasan bukan lah bagian dari budaya GO-JEK. Untuk itu Nadiem meminta para anak buahnya tidak terpancing melakukan tindak-tindakan yang melangggar hukum.
Dia juga mengingatkan agar para sopir menghindari titik-titik demo yang berpotensi memancing kekerasan.
"Mohon terus ingat bahwa ada keluarga yang menanti kita di rumah," pesan Nadiem dalam rilisnya, Selasa (22/3).
Menurutnya, keberadaan ojek online itu untuk melayani kebutuhan masyarakat. "Kita hadir untuk kebaikan dan tidak akan pernah berubah. Saya mengecam aksi kekerasan apa pun dengan alasan apa pun," ujarnya.(mdk)