
NBCIndonesia.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui buruknya data di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya adalah data usaha mikro, kecil dan menengah.
Akibat buruknya data-data yang dimiliki Pemprov DKI itu, mempersulit pemberian suntikan modal untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Tahun lalu mencanangkan bantuan modal Rp 1 triliun. Enggak usah ada jaminan. Cukup tempat usaha kalian di mana, tapi enggak bisa tersalurkan semua. Enggak ada data," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/4).
Buruknya data ini akhirnya membuat suntikan modal mengendap dan tidak tersalurkan. Bahkan kredit usaha rakyat (KUR) juga tidak dapat tersalurkan karena khawatir akan terjadi kredit macet.
"Hari ini KUR begitu banyak bingung enggak ada data. Siapa yang mau dikasih? Kasih UMKM langsung Rp 800 miliar, tapi macet Rp 500 miliar," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.
Memperbaiki data tersebut, Ahok akan melakukan kerja sama dengan Bank Indonesia untuk meluncurkan kartu Jakarta One. Harapannya, warga Jakarta dapat mengurangi penggunaan transaksi secara tunai.
"Seluruh orang Jakarta pakai kartu nontunai. Untuk mempermudah mengetahui data. Bisa kasih bantuan kredit," tutupnya. (mdk)