
NBCIndonesia.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mensinyalir ada keterlibatan anak buahnya pada kasus korupsi reklamasi yang sedang di garap Komisi Antikorupsi (KPK) saat ini.
Tanpa menggeser motif yang dilakukan tersangka penerima suap reklamasi, Mohamad Sanusi, Ahok mensinyalir anak buahnya juga turut serta dalam pemufakatan busuk melonggarkan kewajiban pengembang yang hendak dituangkan pada Raperda tentang reklamasi pantai utara Jakarta.
"Apakah orang PNS ini enggak ada oknumnya? Oh, banyak. Banyak yang sakit hati sama saya juga kan?" kata Ahok, di Balai Kota Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menilai, adanya keterlibatan PNS tak lepas dari kebijakan bongkar pasang PNS yang selama ini dilakukannya. Sebab sejak medio Januari 2015 lalu setidaknya sudah ada 8.000 jabatan struktural yang mengalami perombakan pejabat. Dari jumlah tersebut, ada 4.000 orang yang kehilangan jabatan.
"Terus semua tidak boleh tarik uang kontan di DKI. Semua saya paksa lapor LHKPN, tiap minggu tiap bulan saya pecatin orang. Jadi bisa jadi ada yang sakit hati," ujar Ahok.
Sebelumnya, Ahok melontarkan kecurigaan pengesahan dua raperda di DPRD DKI sarat tindak pidana korupsi. Saat itu pengesahan tidak kunjung berhasil dilakukan DPRD DKI Jakarta lantaran tidak kuorum untuk diparipurnakan.
"Mungkin ya, bisa juga mereka menahan karena jual mahal, enggak mau putusin. Makanya enggak kuorum-kuorum. Saya tidak tau, tapi bisa aja bayar absen kan. Kalau kamu (pengusaha) butuh, saya datang, bayar absen," kata Ahok.
Mengenai pembahasan Raperda Reklamasi, Ahok menyatakan bahwa dirinya sudah banyak belajar dari kasus dugaan anggaran siluman dalam APBD 2014. Karena itu, ia mengaku sudah sering mengingatkan para pejabat Pemprov DKI agar tidak kecolongan.
"Makanya saya wanti-wanti semua draf mau saya paraf nih. Saya enggak mau lagi kejadian siluman. Saya udah pengalaman nih tiba-tiba yang peresmian, paripurna, ketok palu, tanda tangan, isi dokumennya beda. Makanya saya udah ancam Sekda, Bu Tuti, Pak Damar, Pak Oswar semuanya nih. Awas nanti saya panggil Sekwan juga deh," ujar Ahok. (rn)