NBCIndonesia.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyayangkan adanya tujuh WNA yang ditangkap anggota TNI AU, karena sedang mengerjakan proyek pengeboran ilegal di kawasan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Dari tujuh orang tersebut, lima di antaranya warga negara Cina.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkapkan, dirinya juga banyak mendapat laporan tentang aktivitas buruh dari Cina di Indonesia. Pekerja yang datang bukanlah tenaga ahli, tapi buruh kasar yang bisa dikerjakan oleh orang Indonesia.
“Harus disaring, mereka yang masuk harus punya keterampilan, kalau buruh kasar bisa dikerjakan kita, mereka harus dilarang. Kita juga butuh pekerjaan,” ungkap Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Bahkan Fadli khawatir, Indonesia bisa diambil alih secara diam-diam jika jumlah pekerja kasar dari Cina tersebut semakin besar.
“Kalau jumlah mereka (pekerja dari China) besar bisa-bisa negara kita diambil alih nanti, silent takeover. Saya kira harus dibatasi jumlah buruh apalagi buruh kasar. Kalau yang expert silakan,” tegasnya.
Menurutnya, Indonesia tak butuh pekerja dari negara luar hanya untuk melakukan pekerjaan kasar. “Tidak bolehlah, masa gali tanah orang dari Cina sana,” herannya. (it)
