logo
×

Rabu, 13 April 2016

Gusur Orang Kecil, Ahok Cuma Lindungi Kaum Kapitalis yang Ingin Menguasai Ibu Kota

Gusur Orang Kecil, Ahok Cuma Lindungi Kaum Kapitalis yang Ingin Menguasai Ibu Kota

NBCIndonesia.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai melindungi kepentingan kaum kapitalis yang ingin menguasai ibu kota. Terlihat dari cara-cara penggusuran warga yang dilakukan dengan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Terakhir, Ahok menggusur warga yang bermukim di Kampung Pasar Ikan dan Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Cara-cara yang digunakan menjelaskan kepada kita, membuka tabir bahwa Gubernur Ahok dalam penggusuran mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan hak orang-orang kecil. Tetapi mengedepankan perlindungan pemodal, menengah ke atas khususnya orang kaya," jelas Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam jumpa pers di Jakarta (Selasa, 12/4).

Menurutnya, sebagai gubernur, sikap Ahok sangat keras terhadap warga miskin namun seakan tak berdaya kepada kalangan yang berduit. Said mengatakan bahwa seharusnya Ahok mengedepankan diskusi kepada warga sebelum melakukan penggusuran. Guna menghindari kekerasan terhadap warga miskin yang digusur.

"Cara-cara Orde Baru seharusnya tidak diulangi kembali dalam melakukan pembangunan. Kita semua sepakat bahwa pembangunan harus dikedepankan tetapi nilai-nilai kemanusiaan dan nilai historis juga harus dikedepankan," bebernya.

Said menambahkan, citra yang ingin dimunculkan Ahok sebagai gubernur modern seharusnya tidak identik dengan melakukan penggusuran terhadap warga miskin. Untuk itu, dia menantang Ahok melakukan pembongkaran bangunan-bangunan yang selama ini berdiri di atas tanah resapan.

"Kenapa berani hanya sama orang kecil tapi tidak berani sama orang besar. Itu hotel-hotel dan bangunan di daerah resapan air kenapa tidak dibongkar. Ini menunjukkan Ahok tumpul ke atas tapi tajam di bawah," tegasnya.(rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: