
NBCIndonesia.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid melayangkan kritikan terhadap pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu soal kelompok militan Abu Sayyaf yang menyandera 10 WNI.
![]() |
Ryamizard Ryacudu |
"Dalam menangani sandera, pernyataan Menhan ini tidak perlu, tidak solutif dan bisa memancing emosi penyandera," kata Meutya kepada JPNN.com, Jumat (8/4).
Mantan jurnalis yang pernah jadi korban penyanderaan di Timur Tengah itu, menilai pernyataan yang disampaikan Menhan Ryamizrad rawan dan bisa mengancam keselamatan WNI.
"Rawan kalau pejabat kita bicara begini semua. Saya rasa semua harus menahan ucapan-ucapan yang kontraproduktif, terutama menjelang deadline waktu yang diberikan penyandera. Menhan harus paham ini," tegasnya.
Politikus Golkar tersebut menambahkan, kalaupun terpaksa harus memberikan informasi kepada publik, berikan jika memang ada perkembangan terbaru. Sebab, harus ada perlakuan khusus terhadap informasi dalam kasus seperti ini.
"Jika belum ada ya tidak perlu buat pernyataan, khawatir bisa kontraproduktif," pungkas wakil rakyat berparas cantik ini. (jpnn)