
NBCIndonesia.com - Dukungan Partai Hanura dan NasDem pada Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta diyakini akan ditarik, apabila calon incumben itu benar-benar terlibat kasus korupsi.
"Kalaupun nanti kalau ahok ternyata bermasalah, dalam arti kasus Sumber Waras, dalam kasus Sanusi, bisa dipastikan penarikan dukungan kedua partai ini terjadi," kata Peneliti Senionr dari Founding Father House Dian Permata pada INILAHCOM, Jakarta, Sabtu (16/4/2016).
Sebab, dukungan kedua partai kepada Ahok syarat dengan kepentingan politik. Keduanya hanya memanfaatkan popularitas Ahok yang masih tinggi sebelum adanya isu korupsi. Sebab, dia meyaknini, tidak ada dukungan yang bentuknya cuma-cuma.
"Yang mereka lakukan itu ada kepentingan di 2019. Jadi artinya ada orang yang mereka dukung pasti ada feed back untuk mereka (partai NasDem dan Hanura) sendiri," kata
Kemudian, kedua partai sadar bahwa saat ini diinternal partainya tak memilik kader yang potensial untuk maju dalam Pilkada. Untuk itu, mereka memilih mendukung calon di luar partai.
"Dalam pandangan mereka saat ini ahok kemungkinan besar lebih besar (menang) ketimbang calon lain. Ini angka di tingkat elektabilitas di angka calon lain. Makanya realisme kedua partai mendukung incumben," papar dia. (il)