
NBCIndonesia.com - Tim Polda Metro Jaya menggerebek spa & therapy di Jalan Duren Tiga Raya, Komplek Rukan, Pancoran, Jakarta Selatan.
Polisi menggerebek tempat ini karena diduga menjalankan praktik prostitusi.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Jumat (15/4/2016), tempat spa esek-esek ini berada di lokasi ruko perkantoran.
Bangunan tiga lantai itu menghadap persis ke Jalan Raya Duren Tiga di pojok komplek perkantoran itu.
Tampak pintu spa digembok dan segel garis polisi melintangi pintu masuk. Tiga motor yang terparkir di depan lokasi spa itu juga disegel garis polisi.
Seperti tempat spa pada umumnya, lokasi praktik esek-esek itu tidak menampilkan hal yang mencurigakan atau berbau mesum.
Dari luar, tempat spa itu tampak memajang gambar tempat tidur terapi, handuk, alat pijat, serta lilin aromaterapi.
Kabar mengenai penggerebekan dari polisi itu justru mengejutkan pegawai dan warga sekitar ruko.
"Ada kejadian apa ya, kenapa di segel?" kata seorang pria paruh baya, yang bekerja di ruko di deretan tempat Spa tersebut, kepada Kompas.com, Jumat siang.
Pegawai itu kaget setelah mengetahui bahwa polisi menggerebek tempat spa itu karena kegiatan esek-esek.
Ia semakin kaget ketika mengetahui bahwa tempat spa itu menawarkan layanan seksual untuk pasangan sesama jenis. Selama ini, ia mengira lokasi itu hanya tempat spa biasa.
"Kirain ramai-ramai polisi yang berurusan sama jiwa, atau pembunuhan," ujar pria yang menolak disebutkan namanya itu.
Sementara itu, sekuriti ruko tersebut mengatakan, polisi mendatangi tempat spa itu Kamis (14/4/2016) malam.
"Habis Isya kemarin memang ramai polisi, ada beberapa orang yang dibawa," ujarnya.
Dalam penggerebekan Kamis malam, polisi mengamankan enam lelaki yang diduga pekerja seks di tempat itu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, pihaknya membongkar tempat spa ini dengan melakukan penelusuran dan penyamaran berdasarkan informasi dari masyarakat.
"Kalau ada tamu lelaki datang, ditawari jasa seksual oleh terapis lelaki ini," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jumat (15/4/2016).
Di tempat yang sama, Kasubdit Renakta AKBP Suparmo mengatakan, tempat tersebut dikenal khusus melayani lelaki homoseksual.
Saat penggerebekan, polisi menemukan enam orang yang diduga pekerja seks dan lima penari. "Tarifnya Rp 200.000-Rp 300.000," kata AKBP Suparmo.
Saat ini, para lelaki yang diduga pekerja seks itu ditahan dan masih dalam pemeriksaan. Polisi juga akan menggali keterangan dari pemilik tempat spa ini. (kp)