logo
×

Selasa, 19 April 2016

Rayu Pengusaha Jerman, Jokowi: "Ich Bin Ein Kolner"

Rayu Pengusaha Jerman, Jokowi: "Ich Bin Ein Kolner"

NBCIndonesia.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupaya meyakinkan pengusaha Jerman untuk berinvestasi di Indonesia dalam Forum Bisnis Indonesia Jerman di Hotel Adlon Kempinsky Berlin, Senin (18/4/2016).

Di hadapan para pengsaha itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa 50 tahun yang lalu, Presiden John F Kennedy berdiri tidak jauh dari tempat itu dan berkata,"Ich bin ein Berliner", ( Saya orang Berlin).

Agar lebih akrab dan dekat dengan para pengusaha di Jerman, Presiden kemudian "memplesetkan" ucapan Kenedy itu. Presiden mengatakan "Saya lebih senang mengatakan, "Ich bin ein Kolner", ( Saya orang Kolner).

Presiden kemudian bercerita soal pengalamannya saat berbisnis dengan pungusaha Jerman. Selama 20 tahun sebagai pengusaha furnitur, ia mengaku sering sekali datang ke Kolner Messe yaitu sebuah kota di Jerman yang sering didatanginya sewaktu masih menjadi pengusaha furnitur.

Selain itu, dalam sambutannya di hadapan para pengusaha dari kedua negara, Presiden juga menyampaikan bahwa di tengah berbagai tantangan ekonomi global, Indonesia menunjukkan ketahanan, bahkan pertumbuhan yang mengejutkan.

Ditambahkannya, GDP Indonesia saat ini tumbuh mencapai 5,03 persen di kuartal ke-4 tahun 2015. Berdasarkan data Asia Development Bank, minat untuk investasi di Indonesia saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah.

"Ini artinya apa? Saya yakin Indonesia telah memiliki perekonomian yang stabil," ucap Presiden dalam bahasa Inggris.

Stabilitas ekonomi Indonesia, menurut Presiden Joko Widodo dapat dicapai karena pembangunan infrastruktur dan investasi sebagai dua mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menunjukkan hasil dan terobosan yang nyata.

"Anda boleh cek ke jurnalis di Indonesia, cek ke duta besar di Jakarta. Saya percaya banyak yang terkejut dengan pembangunan infrastruktur saat ini di Indonesia," ucap Presiden. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: