logo
×

Selasa, 05 April 2016

Ternyata, PDIP Lobi Ridwan Kamil Agar Tak Maju DKI Demi Ahok

Ternyata, PDIP Lobi Ridwan Kamil Agar Tak Maju DKI Demi Ahok

NBCIndonesia.com - Walikota Bandung Ridwan Kamil telah menyatakan dirinya tidak akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 mendatang, setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi 29 Februari 2016 lalu.  Ternyata yang membujuk agar pria yang akrab disapa Kang Emil itu tidak ikut bertarung memperbutkan kursi DKI 1 adalah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

"Pada tanggal 23 Februari 2016 menemui Pak Ridwan Kamil dengan ditemani Pak Andreas Perreira (Ketua DPP PDIP) di Bandung, merayu Pak Ridwan Kamil agar tidak maju di Pilkada DKI Jakarta," kata Hasto dalam acara 'Pelatihan Manager Kampanye Pilkada Serntak Tahun 2017' di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa 5 April 2016.

Hasto melakukan itu karena saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merayakan ulang tahunnya tanggal 23 Januari 2016 di Sentul, Bogor, Mega memberikan potongan tumpeng pertamanya untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Itu diartikan seluruh kader PDIP bahwa ketua umumnya mendukung Ahok dan wakilnya saat ini yang juga kader PDIP, Djarot Saiful Hidayat untuk kembali diusung pada Pilkada DKI tahun depan, meskipun akhirnya Ahok menyatakan maju melalui jalur independen.

"Pilihan alternatifnya tadinya Pak Ahok. Tapi ternyata Pak Ahok memilih jalur perseorangan, tapi tetap menghormati pilihan Pak Ahok dengan perintah ibu ketua umum dengan mendukung penuh jalannya pemerintahan Ahok-Djarot hingga selesai 2017," ujar Hasto.

Sikap Megawati tersebut, kata dia, harus dicontoh oleh seluruh kader PDIP. Sebab, yang ditujukan Megawati tersebut adalah kedewasaan politik yang menghargai pilihan politik orang lain.

"Bu Mega tetap berkomitmen pemerintahan Ahok-Djarot berjalan dengan sebaik-baiknya, ini kedewasaan politik yang diterapkan Bu Mega," katanya. (vv)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: