Nusanews.com - Terbukti jika Basuki Tjahaja Purnama alias Basuki Indra alias Ahok sudah tidak mendapat tempat di hati masyarakat, selain hasil trending topik juga ada sebuah poling yang justru dibuat di “Kandang” sendiri justru Ahok mengalami kekalahan.
Poling yang dibuat oleh IG Jojosuherman melalui akunnya @jojosuherman, salah satu pendukung Ahok yang biasa disebut kelompok Cebong (Kecebong), justru mengalami kekalahan di masa “injury time”.
Ini adalah poling yang kesekian kalinya dibuat di “Kandang” Ahok dan mengalami kekalahan, dari pengamatan pembawaberita.com hampir semua poling, sejak poling yang dibuat Ketua LP3ES @RustamIbrahim, juga pendukung Ahok, mengalami kekalahan, bahkan “kutukan” poling terus berlanjut dengan kekalahan Ahok dari Yusril Ihza Mahendra.
Sebanyak 1.592 voting masuk ke Poling milik @jojosuherman dan hanya 39 persen yang memilih BTP (Basuki Tjahaja Purnama) dari pertanyaan poling, ” Untuk warga DKI, Seandainya calonnya begini, kalian vote siapa ?
Sementara yang keluar sebagai pemenang (sekali lagi) Yusril Ihza Mahendra dengan jumlah perolehan suara sebanyak 52 persen, sisanya dibagi kepada SU (Sandiaga Uno) 4 persen dan ADP (Ahmad Dhani Prast) 3 persen.
Kekalahan ini menunjukkan elektabilitas Ahok memang sudah jatuh jauh sejak terbongkarnya semua kebobrokan Ahok soal korupsi di kasus Sumber Waras dan penyalahgunaan jabatan dalam kebijakan Diskresi terhadap PT. Agung Podomoro Land melalui Presiden Direkturnya Ariesman Widjaja yang menjadi tersangka suap kasus Reklamasi.
Selain poling salah satu bukti jika Ahok memang tidak lagi di inginkan untuk menjadi pejabat tinggi di Jakarta, ketika sebuah Hestek dengan nama #AhokPublicEnemy (Ahok Musuh Masyarakat) menjadi Trending Topik Indonesia pertama.
“Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Lieus Sungkharisma, jika pendukung Ahok yang berseliweran di Dunia Maya bukan warga Jakarta, tapi warga dari daerah lain, benar sekali,” ujar Bastian.
Baik poling yang berulang-ulang, maupun hestek yang tidak menginginkan Ahok menjadi Gubernur, bahkan sebagian lainnya meminta agar KPK mentersangkakan Ahok, menjadi gambaran jelas bagi warga Jakarta.
“Selama ini demo dilakukan hanya meminta KPK agar menyeret Ahok, dan belum pernah ada demo tandingan dari pihak Ahok, maka itu menjadi dasar jika Ahok ini hanya “Biang Kerok” di Jakarta,” ujar Bastian selaku Presiden Gerakan Pribumi Indonesia. (pb)