
NBCIndonesia.com - MPR menilai kasus Yuyun, siswi SMP Kecamatan Padang Ulak Tandik, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu dan pembunuhan dosen UMSU Nurain Lubis sebagai tanda Bangsa Indonesia mengalami darurat moral yang bisa menuju pada kehancuran bangsa.
"Sebuah bangsa diukur dari moralnya, kalau moralnya sudah habis maka hilanglah bangsa itu," kata Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, saat bertemu sejumlah mahasiwa Muhammdiyah di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (4/05/2016).
Hidayat menegaskan mahasiswa termasuk mahasiswa Muhammadiyah harus mampu menyelamatkan kampus dari segala kejadian yang darurat yang melanda Indonesia seperti yang terjadi dalam kasus Yuyun.
Menurut Hidayat, para mahasiswa juga perlu diingatkan agar dalam era globalisasi ini harus mampu berkompetisi dalam dunia yang semakin luas. "Ketidakmampuan bersaing harus diatasi. Kalau tidak diatasi akan membuat kita tertinggal," kata Hidayat.
Selain itu, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga berharap agar para mahasiswa menyelamatkan demokrasi dari para pembajak demokrasi, kaum pemodal, yang menguasai media, usaha, dan lain sebagainya.
"Kalau mereka menguasai berbagai bidang maka keberadaan kaum pemodal akan mengancam demokrasi. Ketika demokrasi dikuasai pemodal maka demokrasi akan kacau," tandas dia. (rn)