
Nusanews.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menegaskan perbaikan tanggul Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara yang jebol pada Jumat (3/6) malam merupakan tanggung jawab pengembang. Pengembang kawasan Pantai Mutiara yang dimaksudnya adalah PT Intiland Development Tbk (DILD).
"Harusnya kalau bangun tanggul kita wajibkan pengembang," tegas Ahok di Sekolah Tzu Chi Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Sabtu (4/6).
Menurut Ahok, pihaknya sudah kerap mengevaluasi kekuatan tanggul yang berada di Pantai Mutiara. Namun, dia menyebut ada pihak lain yang sering menentang dirinya saat hendak membangun tanggul yang lebih kuat.
"Kita sudah evaluasi, kamu bangun tanggul enggak usah ribut. Misalnya di Pasar Ikan mau bangun tanggul tapi ada anggota dewan lagi ngoceh-ngoceh, ada pengacara, ada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lagi," beber dia.
Dia melanjutkan, ada juga pihak yang menyebut mustahil Jakarta akan tenggelam.
"Orang itu cuma asal ngomong. Dia bilang isu doang Jakarta tenggelam, isu gimana kita 40 persen di bawah muka laut," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menceritakan peristiwa banjir yang melanda Jakarta pada 2015 lalu. Saat itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) mati total mengakibatkan alat pompa air di Waduk Pluit tidak berfungsi.
"Tahun 2015 awal ketika PLN matikan lampu di Waduk Pluit langsung airnya naik sampai ke Monas karena memang kita ini 50 persen di bawah muka laut dan laut terpasang tinggi itu baru 6,5 diperkirakan makin naik pemanasan global. Pasang surut bukan karena reklamasi ya karena daya tarik bulan itu, mesti ngerti. Kadang pejabat enggak ngerti pasang, surut itu, dikira gara-gara reklamasi," pungkasnya. (mdk)