
Nusanews.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang mengaku banyak cara untuk mengingatkan masyarakat terhadap bahaya korupsi bagi negara.
Salah satunya dengan musik. Hal ini juga yang mendorong KPK menggelar kegiatan sosialisasi anti korupsi bertajuk "ngamen anti korupsi" dengan menggandeng orkes lawas Orkes Moral Pancaran Sinar Patromaks (OM PSP)dan PT KAI
Menurut Saut, Musik adalah bahasa universal dalam peradaban manusia. Hampir setiap orang, lanjut Saut menyukai musik, apalagi saat mengisi waktu luang.
"Karena itu, KPK menggunakan musik pula untuk menyampaikan seruan moral kepada para calon penumpang di stasiun," ujar di Stasiun Bogor, Jawa Barat (Jumat, 3/6)
Lebih lanjut Saut menjelaskan, mengapa KPK memilih stasiun kereta api sebagai tempat untuk melakukan sosialisasi antikorupsi dikarenakan kereta api merupakan simbol perhatian negara terhadap pertumbuhan ekonomi, pembangunan peradaban dan masyarakat kecil.
Menurutnya di negara manapun transportasi massal tersebut diidentikkan dengan pembangunan peradaban.
Saut menambahkan KPK akan mengawal proses pembangunan dan pengembangan perkeretaapian di Indonesia. Terutama agar terbebas dari korupsi.
"Kenapa KPK dekat dengan kereta? Karena pembangunan peradaban berada di kereta. Pembangunan transportasi merupakan simbol perhatian pemerintah kepada masyarakat kecil dan KPK concern terhadap masyarakat kecil," tutup Saut. (rm)