logo
×

Kamis, 23 Juni 2016

Dilaporkan Soal Kasus 'Allah Bukan Orang Arab', Ade Pede Tak Bersalah

Dilaporkan Soal Kasus 'Allah Bukan Orang Arab', Ade Pede Tak Bersalah

Nusanews.com - Pengajar Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia, Ade Armando, memenuhi panggilan Sub Direktorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kamis, 23 Juni 2016. Dalam pemeriksaan yang hampir berjalan selama empat jam, Ade dicecar 23 pertanyaan oleh penyidik terkait tulisan di halaman Facebook pribadi miliknya tahun lalu.

Ade mengatakan, penyidik berfokus pada bagian kedua dari pernyataanya yang berbunyi, 'Tentu Allah senang kalau ayat-ayatNya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues.'. "Saya tak paham kenapa itu yg jadi persoalan," kata Ade saat ditemui usai pemeriksaan di Kompleks Polda Metro Jaya.

Ia mengatakan pernyataannya itu merupakan dukungan terhadap wacana Menteri Agama Lukman Hakim untuk menggelar Fesitval baca Al-Quran dengan langgam Nusantara. Jika pernyataan dirinya dianggap menodai agama, maka artinya wacana Lukman Hakim pun menistakan agama.

Kasus ini sempat tertahan selama hampir setahun. Kepala Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Roberto Pasaribu mengatakan waktu dibutuhkan untuk menanyai saksi ahli lain. "Sudah ada lima saksi ahli yang kami tanyai pendapatnya," kata dia.

Ade, di sisi lain, mengatakan jika saksi ahli yang dipilih oleh Polda akan cenderung memberatkan dirinya. Pasalnya, para saksi itu kata dia dibawa oleh Johan Kahn, si pelapor sendiri. "Polisi mengatakan saya diundang untuk mendengarkan seperti apa versi saya," kata dia.

Mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia itu dilaporkan ke Ditreskrimsus Polda Metro Mei tahun lalu oleh Johan Kahn, pegawai di perusahaan Trans Corporation. Johan menuding status Ade telah menistakan agama dan membangkitkan kebencian atas dasar suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Namun, menurut Ade, justru dengan pelaporan itu menunjukkan Johan berseberangan sepenuhnya dengan konsep Islam Nusantara ala Presiden Joko Widodo. Ade mengatakan, dirinya termasuk yang mempercayai Islam itu harus berbasis pada kebudayaan lokal. "Saya yakin akal sehat kita akan menang," kata dia.

Johan melaporkan Ade sejak Mei tahun lalu. Pelaporan itu didasarkan pada status yang dibuat Ade di halaman Facebook pribadinya, pada 20 Mei 2015. Adapun isinya adalah, "Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatNya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues.." (tp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: