
Nusanews.com - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Pekanbaru menyayangkan sikap wali kota setempat Firdaus yang melaporkan aksi organisasi itu karena menuangkan sampah ke kediamannya sebagai bentuk kekecewaan.
"Aksi kita hari itu bertujuan untuk mengingatkan Wali kota bahwa kita resah terhadap persoalan sampah yang tak kunjung terselesaikan, tetapi kalau benar dilaporkan kita siap untuk meladeni sebagai resiko perjuangan," kata Ketua KAMMI Pekanbaru, Afdal RM di Pekanbaru, Sabtu (18/06/2016).
Menurut dia, keputusan melaporkan ke polisi merupakan cara mengalihkan isu sampah yang semakin memprihatinkan di Pekanbaru.
Firdaus dinilai tidak lagi fokus untuk mengangkut sampah yang sudah menggunung di banyak tempat, malahan mencari-cari kesalahan orang yang mengingatkan kepemimpinannya dalam tata kelola sampah di Kota Pekanbaru.
Sekjen KAMMI Pekanbaru, Zulfa Hendri menambahkan pihaknya merasa geram dengan apa yang dilakukan oleh wali kota yang memerintahkan anak buahnya melapor ke Mapolresta Pekanbaru.
Dikatakannya jika benar Wali kota melaporkan KAMMI ke Polresta Pekanbaru, ini menunjukan bahwa Firdaus sedang pada kondisi jiwa yang frustasi menghadapi masalah sampah.
"Genderang perang ditabuh, kita siap ikut menari bersama Wako, kita lihat siapa yang paling pandai menari," tegas Zulfa.
Dia mengatakan pihaknya juga akan melakukan "class action" dengan mengajak seluruh masyarakat Kota Pekanbaru melakukan gugatan terkait kegagalan Walikota mengatasi sampah. Banyak masyarakat yang dirugikan karena polusi udara yang diakibatkan bau menyengat sampah. (rn)