
Nusanews.com - Langkah pemerintah memotong anggaran di sejumlah kementerian/ lembaga harus dilakukan secara hati-hati. Sebab, jika salah potong, produk domestik bruto (PDB) bisa terganggu.
"Dampaknya tentu akan sangat parah, pertumbuhan ekonomi nasional bisa menurun," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi Demokrat, Dede Yusuf, di gedung DPR, Jakarta (Rabu, 15/6).
Saat ini, kata Dede, PDB Indonesia disokong beberapa sektor seperti investasi, ekspor, pajak, belanja pemerintah, dan belanja rumah tangga. Tapi, dari semua itu, sumbangsih paling besar diberikan belanjar rumah tangga.
"Jumlahnya mencapai 58-60 persen," imbuhnya.
Pemotongan anggaran tadi, terang Dede, jelas akan memengaruhi PDB. Sebab, dengan pemotongan anggaran akan membuat belanja pemerintah berkurang. Agar pengaruhnya tidak terlalu besar, maka pemerintah harus tetap mempertahankan sektor belanja rumah tangga. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggenjot proyek-proyek yang tetap sasaran.
"Proyek-proyek yang dikerjakan pemerintah harus bisa mendorong terjadinya pergerakan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Jadi, ini harus difokuskan," jelas Dede. (rm)