logo
×

Kamis, 16 Juni 2016

Oknum Satlantas Lakukan Pelecehan Terhadap Pelajar SMK

Oknum Satlantas Lakukan Pelecehan Terhadap Pelajar SMK
Ilustrasi
Nusanews.com - Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Anton Setiadji, menegaskan pihaknya masih menunggu sidang soal sanksi bagi oknum Satlantas Polres Batu atas dugaan melakukan pelecehan terhadap pelajar SMK.

"Tetap ada sanksi dari sidang nanti ketahuan sejauh mana citra Polri jelek atau tidak," katanya saat menghadiri acara serah terima Kapolres Kediri Kota di markas polres setempat, Rabu (15/06/2016).

Ia mengatakan bahwa Kapolres Batu sudah menemui pelajar SMK yang menjadi korban perkataan oknum Satlantas tersebut, termasuk dengan LSM yang mendampinginya. Walaupun pelajar itu tidak mencabut laporannya, polisi tetap memproses anggota yang telah melanggar kode etik tersebut.

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil sidang terkait dengan oknum Satlantas itu. Sidang dilakukan terhadap anggota Satlantas Brigadir EN. Jika nantinya tidak terima dengan hasil sidang, pihaknya mempersilakan yang bersangkutan untuk mengajukan banding.

Oknum Satlantas Polres Batu harus berurusan dengan Prodam Polda Jatim terkait dengan laporan seorang pelajar SMK yang merasa dilecehkan secara perkataan oleh oknum itu.

Kejadian itu berawal saat operasi cipta kondisi lalu lintas Satlantas Polres Batu di Jalan Semeru, Sabtu (4/6). Pengendara motor GF (22) warga Sukun, Kota Malang, berboncengan dengan DSS (16). Mereka terjaring razia. GF tidak membawa STNK dan tidak memiliki SIM.

Sepeda motor tersebut akhirnya ditahan petugas Satlantas dan dibawa ke Pos Lantas Alun-Alun Kota Batu. Saat di dalam pos tersebut, GF ditawari sidang di tempat dengan denda sejumlah uang.

Namun, karena tidak memiliki uang, GF akhirnya mencoba menghubungi rekannya dan saat itu, DSS ditinggal di dalam pos sendirian dengan oknum polisi tersebut. Ketika ditinggal oleh rekannya, oknum polisi itu mengucapkan kata-kata yang melecehkan. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: