logo
×

Sabtu, 04 Juni 2016

Kejanggalan di Balik Niat Jokowi Tekan Harga Daging ke Rp 80.000/Kg

Kejanggalan di Balik Niat Jokowi Tekan Harga Daging ke Rp 80.000/Kg

Nusanews.com - Kebijakan pemerintahan Jokowi-JK yang menetapkan harga daging sapi sebelum Ramadan dan Lebaran sebesar Rp 80.000 per kilogram dinilai janggal. Pemerintah dinilai tidak bisa mematok harga tanpa memperhatikan biaya produksi peternak dalam negeri.

Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, kebijakan penetapan harga daging sapi seharusnya tidak berdasarkan harga daging sapi beku impor yang belum jelas kualitasnya.

"Banyak hal yang tidak rasional dalam penetapan harga daging sapi ini. Peternak lokal jelas akan rugi, dan lebih baik menjual sekarang saja. Nanti pas puasa dan Lebaran daging tidak ada di pasaran, dan siapa yang diuntungkan kalau begini, tentu mereka-mereka yang punya akses impor daging," kata Enny akhir pekan ini.

Enny mengatakan, peternak lokal pasti rugi dengan penetapan harga daging Rp 80.000 per kilogram. Lebih dari 6 juta peternak lokal akan menanggung potensi kerugian sekitar Rp 70 triliun.

"Karena harga sapi hidup akan jatuh dari Rp 40.000 per kg menjadi Rp 30.000 per Kg. Rata rata nilai per ekor sapi di peternak saat ini sekitar Rp 14 juta (Rp 45.000 x rata-rata 300 Kiloan per ekor-red)," katanya.

Ketua ASPIDI (Asosiasi Pengusaha Impor Sapi), Thomas Sembiring justru mempertanyakan motif bergesernya pola impor dari bakalan menjadi daging beku jelang Ramadan ini. Menurutnya, jika memang pemerintah akan mengimpor 27.400 ton daging beku, kenapa pemerintah hanya menyetujui impor sapi bakalan kuartal dua sebanyak 250.000 ekor dari permintaan 500.000 ekor lebih.

"Bukankah dengan mengimpor sapi bakalan, akan ada nilai tambah yang diperoleh? Ataukah memang pemerintah akan merubah pola kebijakan impor sapi dalam bentuk bakalan kepada pola impor daging beku?," katanya.

Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan keinginan Presiden Joko Widodo menurunkan harga daging sapi menjadi Rp 80.000 per kilogram sangat tidak rasional. Menurutnya, harga daging sapi di pasaran tidak akan bisa turun sejauh itu meskipun pemerintah melakukan operasi pasar dengan daging sapi impor yang akan didatangkan.

"Mustahil dan tidak rasional harga daging sapi bisa di bawah Rp 80.000 per kilogram. Tetap akan di atas Rp 100.000 per kg," kata Asnawi.

Asnawi menjelaskan, harga daging tidak mungkin bisa menyentuh angka Rp 80.000 per kg karena harga pokok produksi (HPP) pedagang sudah di kisaran Rp 109-Rp 110.000 per kilogram. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: