
Nusanews.com - Anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman angkat bicara terkait isi ceramah yang disampaikan oleh DR Khalid Basamalah. Menurut Sudirman analogi yang digunakan oleh Khalid Basamalah telah keliru dan tanpa dalil serta bukti yang otentik.
“Bagaimana mungkin musibah tsunami di Aceh disebutkan karena masyarakat Aceh telah melakukan dosa besar, ini kan sebuah hal yang sangat tidak mendasar. Apakah daerah lain tidak melakukan dosa besar?” ungkap pria yang akrab disapa Haji Uma itu kepada Klilkabar.com. Senin 20 Juni 2016.
Ia melanjutkan, bukankah daerah yang bergelimang dengan dosa malah Allah tidak menurunkan bala. Kalau mau menganalogikan secara sehat sangat simple.
“Saya ingin mencontohkan satu hal saja yang ringan. Apakah ujian sekolah diberikan kepada anak yang bersekolah atau yang tidak bersekolah? tentu jawabannya adalah ujian sekolah hanya diberikan kepada anak yang berstatus pelajar atau anak sekolah.” katanya.
Guru tidak pernah keliru memberikan ujian kepada anak yang tidak pernah sekolah, lanjut Haji Uma.
Aceh sebagai daerah Serambi Mekah yang terkenal dengan ketaatannya, tentunya kita harus menyamakan persepsi bahwa ini merupakan ujian dari Allah SWT kepada orang Aceh.
“Jadi musibah yang yang diberikan kepada orang Aceh adalah sebuah ujian untuk menguji seberapa besar keimanan orang Aceh dan menjadikan orang Aceh sebagai orang yang teruji keimanannya. Semakin kuat iman kita, maka Allah SWT semakin sayang.”
Dan kalau Allah SWT ingin membuat Aceh terpuruk maka tidak mungkin begitu banyak bantuan yang ada di Aceh.
“Kita tidak pernah meminta, namun bantuan itu datang dengan sendirinya, dan kita bersabar dengan ujian yang Allah SWT berikan. Bukankah Allah SWT selalu mengatakan, innallaha maashabirin. Allah mencintai orang-orang yang sabar”
Dan sebagai tambahan coba kita melihat sejarah Nabi Aiyub yang diberikan luka selama puluhan tahun, apakah Nabi Aiyub berdosa? sampai ulat-ulat imemakan jantung nya. “Itu adalah ujian dari Allah SWT yang ingin melihat sebersar mana keiman Nabi Aiyub. Masih banyak contoh-contoh kasus lainnya, imbuh Haji Uma.
Maka jelaslah bahwa pernyataan DR Khalid itu sangatlah keliru. Jadi apa yang telah disampaikan oleh DR Khalid tentunya telah menyulut kemarahan dan kekecewaan Masyarakat Aceh.
“Maka menanggapi hal ini, saya selaku Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tidak bisa membiarkannya. Secara khusus saya akan melayangkan surat untuk meminta klarifikasi terkait pernyataan DR Khalid, serta juga akan berkoordisi dengan utusan daerah yang lain” tegas Haji Uma. (kk)