
Nusanews.com - Para tokoh Maluku yang pro pembangunan Kilang Gas Abadi Blok Masela di darat, berharap agar Presiden Jokowi serius melaksanakan reshuffle kabinet yang dijanjikan akan dilaksanakan seusai Lebaran.
Mereka sangat berharap Menteri ESDM, Sudirman Said dicopot dari kabinet dan diganti oleh menteri yang memiliki pemikiran yang selaras dengan Presiden Jokowi dan Menko Maritim Rizal Ramli.
Demikian dikatakan salah satu tokoh Maluku, Angelina Pattiasina kepada wartawan, usai berbuka puasa bersama dengan wartawan di kediamannya, Sabtu malam (25/6).
Menurut dia, masyarakat Maluku menganggap kalau Sudrman Said bukan menteri yang pro rakyat. Hal itu dikarenakan sikap ngototnya membangun Kilang Gas Abadi Blok Masela di laut lepas.
Sikapnya itu berbeda dengan sikap Menko Maritim Rizal Ramli yang mendukung keinginan masyarakat Maluku agar kilang tersebut dibangun di darat karena memberikan mulplayer effect yang positif terhadap rakyat Maluku.
"Kalau pemikirannya tidak selaras dengan Presiden dan Menko Maritim, kan bikin bingung rakyat Maluku. Jadi Menteri ESDM lebih baik direshuffle agar yang di bawah bisa bekerja dengan tenang," kata Angelina.
Dia menambahkan sikap pemerintah yang memutuskan pembangunan kilang Gas Abadi Blok Masela, dilaksanakan di darat, diakuinya sebagai paradigma baru. Bahkan beberapa tokoh Aceh kepada Angelina sempat mengatakan kalau keputusan itu sebagai rahmat Tuhan. Karena di Aceh untuk memperjuangkan hak rakyat atas sumber daya alam yang dimiliki harus lewat senjata.
"Tapi bagi masyarakat Maluku bukan sekadar paradigma baru. Lebih dari itu adalah persoalan keadilan dan harga diri. Buat kami kilang Blok Masela di darat, sangat penting. Sekalipun belum dibangun, efek dari keputusan itu sudah sangat luar biasa bagi masyarakat. Ada harapan bagi kesejahteraan mereka," kata Angelina.
Terkait siapa yang layak menggantikan Sudirman Said, Angelina tidak mau berspekulasi. Baginya, menteri yang dipilih harus memiliki pemikiran selaras dengan Presiden Jokowi dan Menko Rizal dan menjunjung tinggi UUD 11945, khususnya pasal 33.
"Menteri tersebut harus memahami seratus persen makna Pasal 33 bahwa sumber daya alam dikuasai negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan memakmurkan investor," tegasnya.
Angelina menginginkan keberadaan kilang Gas Abadi Blok Masela di darat, rakyat Maluku benar-benar sejahtera. Dan tidak lagi hanya janji-janji belaka dan pada akhirnya rakyat Maluku ditinggalkan.
"Rakyat Maluku capek. Sudah ditinggalkan malah diacak-acak," tegas Angelina yang bersama sejumlah tokoh Maluku gigih memperjuangkan Blok Masela dibangun di darat. (rmol)