
Nusanews.com - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku paham betul proses penentuan keputusan di PDI Perjuangan dalam mengusung calon kepala daerah. Satu-satunya, peran penting Ketua Umum Partai Banteng Megawati Soekarnoputri.
Seperti diketahui, Ahok selalu mengklaim dekat dengan Megawati. Karena itu Ahok berpendapat, masih ada kemungkinan PDIP merapatkan barisan bersama NasDem, Hanura, dan Golkar untuk mendukung dirinya.
Ahok juga tak mau ambil pusing dengan banyaknya cibiran yang dilontarkan sejumlah kader PDIP, terutama di lapisan DPD PDIP DKI Jakarta bahwa PDIP tidak akan ikut menyokong diri di hajatan akbar DKI setahun mendatang.
"Mereka enggak ngerti, PDIP kan dari dulu kalau Kongres hampir semua kongres buat keputusan memberikan hak prerogatif kepada Bu Mega," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (21/07/2016).
Bahkan selain menantukan pengurus, keputusan Megawati tersebut sampai pada penentuan sikap PDIP mendukung atau mengusung Calon Gubernur.
Hingga saat ini, PDIP memang belum menentukan sikap mengenai siapa calon yang pantas diusung untuk bertarung di Pilkada 2017 mendatang. Hingga beredar isu PDIP akan mengusung Ahok di detik-detik terakhir Pilkada DKI menyeruak bebas.
Namun, rumor itu kemudian dibantah kader PDIP dari DPD DKI. Terakhir, Plt DPD PDIP, Bambang DH mengingatkan Ahok yang berstatus petahana tidak terlalu yakin dapat melenggang bebas di Pilkada DKI.
Dia mengatakan, dalam sejarah Pilkada Jakarta tahun 2012, koalisi PDIP dan Gerindra bisa mengalahkan incumbent Fauzi Bowo yang tingkat elektabilitas dan popularitasnya sangat tinggi. (rn)