logo
×

Rabu, 27 Juli 2016

Loyalis Jokowi, Ernest Prakasa: Reshuffle yang Mengecewakan!

Loyalis Jokowi, Ernest Prakasa: Reshuffle yang Mengecewakan!

Nusanews.com - Reshuffle kabinet memang hak prerogatif Presiden Jokowi, namun tidak sedikit yang kecewa dengan susunan baru Kabinet Kerja, salah satunya loyalis Jokowi, Ernest Prakasa.

Komedian yang juga sineas itu kecewa dengan Kabinet Kerja hasil reshuffle. “Reshuffle yang mengecewakan dan mengundang tanda tanya. Cuma Sri Mulyani yang sedikit menghibur. Sisanya, kental nuansa politis. Ga asik ah,” tulis Ernest di akun Twitter ‏@ernestprakasa.

Secara khusus, Ernest menyoal pencopotan Sudirman Said dari kursi Menteri ESDM. “Sumpah ngga paham kenapa Sudirman Said dicopot. Saatnya nanya japri ke yang lebih ahli.. *scroll phone book*. Semoga dicopotnya Sudirman Said ngga ada hubungannya dgn merapatnya Golkar. Semoga. Kalo iya, suram amat,” sesal @ernestprakasa.

Dalam reshuffle hari ini (27/97), nama Sudirman Said dicoret dari daftar menteri Kabinet Kerja. Sudirman Said digantikan Chandra Tahar, dari kalangan profesional.

Berikut daftar susunan kabinet hasil reshuffle jilid II :

1. Menteri Keuangan Bambang S Brojonegoro diganti Sri Mulyani Indrawati.
2. Menpan RB Yuddy Chrisnandi diganti Asman Abnur (partai PAN).
3. Kepala Bappenas Sofyan Djalil diganti Bambang Brojonegoro.
4. Menteri ATR-BPN Ferry Mursidan Baldan diganti Sofyan Djalil.
5. Mentri Perdagangan Thomas Lembong diganti Enggartiasto Lukito (Nasdem).
6. Menteri Perindustrian Saleh Husein diganti Erlangga Hartarto (Golkar).
7. Menteri Perhubungan Jonan diganti Budi Karya.
8. Mentri Desa Marwan Jaffar diganti Eko Putro (PKB).
9. Mentri ESDM Sudirman Said diganti Chandra Tahar (profesional).
10. Mendiknas Anis Baswedan diganti Prof Muhajir (Muhamadiyah).
11. Menkopolhukam Luhut Panjaitan diganti Wiranto.
12. Menko Maritim Rizal Ramli diganti Luhut Panjaitan.
13. Kepala BKPM Franky Sibarani diganti Thomas Lembong. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: