![]() |
Ilustrasi |
Niatannya menjenguk sang putri di pesantren berujung kejadian mengenaskan. Istrinya, Sibyani (31) dan anak bungsunya yang masih berusia 9 bulan tewas.
Kejadian berawal ketika ketiganya menuju lokasi pesantren sang anak di Gending, Kabupaten Probolinggo.
Yamaha Vega R yang dikendarai Ali hilang kendali setelah bersenggolan dengan motor di depannya. Rohmatullah dan putrinya, Ayu Zahro Rohmawati, pun terpental di jalur berlawanan.
Keduanya langsung disambar bus dari arah berlawanan. Ibu dan anak itu meninggal di lokasi kejadian. Sementara itu, Ali hanya mengalami sejumlah luka lecet.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo, kecelakaan maut tersebut terjadi sekitar pukul 07.50.
Pagi itu keluarga tersebut berangkat dari Jember untuk menjenguk putri pertama mereka, Fika, 12, yang mondok di sebuah ponpes di Desa Klaseman, Gending.
''Saya berangkat pada pagi dari Jember untuk menjenguk anak saya di pondok. Anak pertama saya (Fika, Red) baru masuk pondok. Jadi, dia minta dikirimi (sebutan untuk kirim duit dan jajan, Red) tiap Jumat supaya betah,'' kata Ali yang kemarin terlihat tabah saat ditemui di kamar mayat RSUD dr Moh. Sholeh Kota Probolinggo.
Saat sampai di lokasi kejadian, sekitar 50 meter dari pertigaan Jorongan, Leces, Ali berniat mendahului kendaraan di depannya.
Saat itu melaju Honda Beat bernopol N 2919 PE yang dikemudikan Anis Fatin, 19, asal Desa Clarak, Kecamatan Leces.
Saat hendak menyalip, petaka terjadi. Honda Beat yang juga hendak menyalip kendaraan di depannya, lanjut Ali, tiba-tiba mengerem.
Akhirnya, Ali pun berupaya mengerem. Namun, upaya itu tak berhasil. Bagian depan motor Ali tetap menyenggol bagian belakang motor Honda Beat tersebut.
Akibatnya fatal. Ali kehilangan kendali. Dia beserta motornya jatuh ke kanan. Yang lebih parah, istri dan anaknya di belakang terpental ke jalur yang berlawanan.
Ironisnya, dari arah berlawanan, melaju bus Sandy Putra bernopol N 7826 UR dari utara. Istri dan anak Ali langsung disambar bus yang tak mampu menghindar itu. (jpg)