Nusanews.com - Budiyono seorang warga Beji, Ungaran, Kabupaten Semarang babak belur dihajar oleh pegawai bus Trans Semarang di Halte Ngesrep di Jalan Setiabudi, Semarang, Sabtu (30/7). Atas perlakuan itu, Budiyono melaporkan perusahaan transportasi milik Pemerintah Kota Semarang tersebut ke Polrestabes Semarang.
Budiyono menceritakan awal mula terjadi penganiayaan tersebut. Saat itu, dia bersama istri dan keponakannya yang hendak melakukan ziarah ke Kiai Qubro di Kaligawe, Kota Semarang menaiki bus Trans Semarang dari Halte Sisemut, Ungaran dan berencana turun di Terboyo, Kota Semarang.
"Sampai Halte Ngesrep, seluruh penumpang diminta turun dengan alasan bus rusak," kata Budiyono seperti dilansir antara, Sabtu (30/7).
Kemudian, lanjut dia, penumpang lantas turun dan naik Trans Semarang berikutnya. Namun, saat menaiki bus baru Budiyono dan istrinya diminta turun oleh kondektur dengan alasan kondisi bus yang sudah terlalu penuh.
Belum seluruh bagian tubuh Budiyono keluar dari bus, supir menutup pintu otomatis bus dan membuat kaki Budiyono terjepit. Mendengar Budiyono menggedor kaca karena kesakitan, supir pun akhirnya membuka pintu otomatis tersebut.
Pemukulan pun terjadi setelah Budiyono mengeluhkan tindakan pengemudi Trans Semarang tersebut. Korban mengalami luka di bagian kepala hingga menyebabkan darah mengucur dari dahinya.
Usai berobat ke Rumah Sakit dr Kariadi Semarang, Budiyono kemudian melaporkan penganiayaan tersebut ke Polrestabes Semarang. (mdk)
