Nusanews.com - Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, perkembangan yang terjadi dalam dunia politik di Indonesia semakin dinamis setelah pemilihan umum legislatif dan pilpres.
"Pemerintahan berjalan sebagaimana dengan ranah yang sudah ditetapkan dalam konstitusi. Keadaan ini terjadi setelah partai-partai politik menghabiskan begitu banyak energi dalam setiap pemilihan umum, baik untuk legistlatif maupun untuk pemilihan presiden dan wakil presiden," kata Puan dalam pertemuan nasional 'Menata Ulang Dana Politik Di Indonesia' di Gedung BPK RI, Jakarta, Senin (25/7/2016).
Sementara itu, Puan mengungkapkan, saat ini terdapat situasi kelelahan yang nyata, sehingga partai-partai politik seakan 'beristirahat' hingga pemilihan umum berikutnya.
"Memang, masih ada agenda-agenda lain yang dijalankan, yakni kesibukan dalam mengusung calon-calon kepala daerah Namun, kegiatan itu hanya bersifat prosedural, tidak lagi menampakkan diri sebagai medan perang yang penuh dinamika," ujarnya.
Apalagi, lanjut Puan, di setiap daerah yang menjalankan pilkada, partai-partai politik lebih banyak melakukan koalisi, ketimbang memajukan sendiri pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Bagaimanapun, pilkada adalah ajang pertaruhan calon-calon yang diusung, ketimbang partai-partai politik yang mengusung. Bendera partai-partai politik begitu berwarna-warni, sehingga tidak terjadi perbedaan yang signifikan dalam meraih suara publik.
"Jika di suatu daerah terjadi koalisi Partai A dan Partai B, bisa jadi di daerah tetangga Partai A berhadapan dengan Partai B. Sehingga, koalisi kepartaian yang terjadi selama pilkada sama sekali tak memberikan pengaruh banyak kehadiran partai-partai politik," jelasnya. (ts)
