logo
×

Senin, 04 Juli 2016

Video Jokowi Adu Panco Beredar, Uchok: Itu Mengejek Rakyat!

Video Jokowi Adu Panco Beredar, Uchok: Itu Mengejek Rakyat!

Nusanews.com - Video adu panco Presiden Jokowi dengan putranya Kaesang Pangarep kembali beredar di dunia maya.

Video berdurasi 1 menit 37 detik berjudul 'Adu Panco: Aku Vs Bapak' diunggah Kaesang di akun Twitternya, @kaesangp pada 2 Juli 2016.

Dalam video itu, Jokowi sempat berbincang santai dengan Kaesang. Jokowi, bahkan sempat menyindir Kaesang, "Tangan gede, tapi belum tentu kayak gini nih kuat,"

Kaesang lantas menantang ayahnya untuk adu panco. Tantangan itu pun diladeni dengan antusias Jokowi.

Bapak dan anak ini pun terlibat adu panco setelah itu.

"Aku sambil Instagram-an juga bisa bapak (bisa menang). Udah-udah nanti malah bapak encok," ujar Kaesang.

Jokowi pun tampak kurang puas karena Kaesang menghentikan adu panco.

Mantan wali kota Solo itu pun memberi nasehat Kaesang bahwa orang badannya besar belum tentu kuat. "Orang yang besar itu adalah yang kuat kesabarannya dan kesalehannya," ujar Jokowi.

Beredarnya video adu panco Jokowi Vs Kaesang ditanggapi miring oleh Direktur Eksekutif CBA Uchok Sky Khadafi. Kata dia, video itu mengejek rakyat.

Sebab, menurut Uchok, video itu diunggah di saat rakyat sedang bersusah payah di jalan untuk mudik.

"Ini tindakan yang tak patut, itu mengejek rakyat yang bersusah payah untuk mudik ke kampung halaman. Rakyat sudah jenuh dengan tontotan yang tak memiliki makna bagi rakyat," kata Uchok.

Dia pun meminta agar Jokowi dan keluarga menarik video-video itu dari YouTube.

"Tolong hentikan gymick-gymick palsu yang tak memberi arti apa-apa bagi rakyat itu. Jokowi mestinya sadar dan sensitif. Katanya merakyat, nasib rakyat yang berpuluh-puluh jam di jalan saja tak paham," sindir Uchok.

Dikatakan Uchok, sepanjang musim mudik 2016, pemerintahan Jokowi gagal total. Hal itu terlihat dari keluhan dan informasi langsung dari para pemudik khususnya yang menuju di Pulau Jawa tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Sudah semestinya pejabat yang bertanggungjawab dalam mudik 2016 ini mundur dari jabatannya karena terbukti secara nyata gagal total dalam mengorganisasi pemudik tahun 2016," kata Uchok.

Dijelaskan Uchok, berpuluh-puluh jam rakyat mulai dari bayi, lansia dan masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman terjebak di kemacetan yang tak jelas kapan berakhir.

Kata Uchok, pemerintah tidak hadir di tengah kemacetan berpuluh-puluh jam tersebut.

Janji Jokowi di bawah kepemimpinannya Negara akan hadir dalam persoalan rakyat terbukti hanyalah pepesan kosong. "Kerugian rakyat para pemudik tak terhitung lagi," sebut Uchok.

Dikatakan pengamat anggaran politik itu, kemacetan menyebabkan pemborosan. Mulai dari pemborosan dalam penggunaan BBM, uang transportasi yang membengkak hingga kesehatan para pemudik yang terganggu. "Semestinya pemerintah hadir. Namun harapan itu sia-sia. Rakyat seperti tak punya pemerintah. Ini benar-benar pemerintahan 'Auto Pilot'," tegas Uchok. (rn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: