logo
×

Jumat, 12 Agustus 2016

Keluarga Besar Kecewa, Nama Baik Bung Hatta telah Tergores Pokal Ahok, Ada Apa?

Keluarga Besar Kecewa, Nama Baik Bung Hatta telah Tergores Pokal Ahok, Ada Apa?

Nusanews.com - Menantu Bung Hatta, Sri Edi Swasono mengungkapkan kekecewaan keluarga besar Bung Hatta terkait “mulut kotor” dan indikasi keterlibatan DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam sejumlah kasus korupsi.

Sebagai penerima “Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA), tidak sepantasnya Ahok berkata kotor di hadapan publik. Apalagi Ahok terindikasi terlibat dalam kasus korupsi.

“Melihat tingkah laku Pak Ahok yang tidak santun, sangat arogan, sangat brutal, plin-plan, ucapan-ucapannya yang jauh dari pekerti luhur, yang seharusnya disandang seorang pemimpin Indonesia, jauh dari pekerti Bung Hatta, plus pemberitaan-pemberitaan luar biasa, dengan indikasi-indikasi penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi telah membuat keluarga Bung Hatta tidak nyaman sama sekali,” ungkap Sri Edi Swasono melalui pesan singkat (11/08).

Sri Edi mengungkapkan, putri sulung Bung Hatta, Meutia Hatta dengan halus menjelaskan sejarah BHACA. Di mana keluarga besar Hatta menyetujui permintaan Teten Masduki dari ICW –melalui surat tertanggal Maret 2003- untuk menggunakan nama “Bung Hatta” sebagai nama penghargaan yang akan diberikan kepada tokoh-tokoh jujur, bersih, tidak korup sesuai dengan kepribadian dan keteladanan Bung Hatta.

“Selanjutnya yang memilih, menseleksi dan menetapkan penerima-penerima BHACA sama sekali bukan Keluarga Hatta, melainkan ICW yang membentuk organisasi BHACA, dan BHACA membentuk tim Juri. Para pendiri BHACA adalah tokoh terhormat dan bersih,” kata Meutia sebagaimana diungkapkan Sri Edi Swasono.

Sri Edi mengatakan, Meutia belum berniat untuk bertanya kepada BHACA, meskipun Meutia menyatakan prihatin nama baik Bung Hatta tergores karena Ahok. “Kelakuan Ahok mengkonfirmasi ketidaknyamanan Keluarga Bung Hatta,” pungkas suami Meutia Hatta ini. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: