
Nusanews.com - Anggota Dewan Penasehat DPP Gerindra Muhammad Syafi'i mengatakan, pihaknya dari awal sudah pesimis dengan pemerintah akan berani kepada konglomerat yang menyimpan uangnya di luar negeri.
Jadi tidak heran, ujar Syafi'i, kalau kebijakan Tax Amnesty sekarang ini telah membuat ketakutan di tingkat masyarakat menengah ke bawah, lantaran pemerintah kesulitan memenuhi target 165 triliun.
"Kalo memang pemerintah punya kemampuan, harusnya desakan Tax Amnesty difokuskan kepada mereka yang memiliki dana luar negeri. Jadi pemerintah ini tidak punya wibawa sama sekali" kata Syafi'i saat dihubungi, Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Lebih jauh, Syafi'i mengungkapkan, kalau Tax Amnesty adalah ketidakmampuan pemerintah dalam menyiapkan dana APBN. Maka, dengan cara tersebut pemerintah dengan instan memperoleh pemasukan, tanpa cara penghematan.
"Faktanya yang kita dengar, dari 165 triliun, baru 2,4 triliun yang didapat. Dan selebihnya didapat dari orang-orang dalam negeri," tukasnya.(ts)