logo
×

Senin, 01 Agustus 2016

Tegangnya Wajah Ahok Dalam Rapimnas, Isyaratkan Dukungan PDIP “Mentah"

Tegangnya Wajah Ahok Dalam Rapimnas, Isyaratkan Dukungan PDIP “Mentah"

Nusanews.com - Peristiwa kedatangan Megawati ke acara Rapimnas Golkar, Kamis (28/7) kemarin, yang diketahui jika, di dalam kendaraan ternyata juga bersama Puan Maharani, Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, rupanya dimanfaatkan oleh pendukung Ahok dengan menyerbu Yusril Ihza Mahendra, jika PDIP jelas mendukung Ahok.

Namun Yusril justru terlihat tenang dan mempersilahkan kepada para pendukung Ahok jika ingin memperkuat pertahanan Ahok, maka PDIP harus merapat ke kubu Ahok, bahkan Yusril menyarankan agar pendukung Ahok meminta kepada PDIP agar mengeluarkan pernyataan resmi jika memang mendukung Ahok untuk Pilkada DKI 2017-2022 nanti.

“Gak sakit hati. Bagi saya, makin PDIP usung Ahok, makin bagus. Dorong aja biar PDIP segera putuskan Ahok,” tulis Yusril di akun twitternya menjawab salah satu postingan pendukung Ahok yang mencoba untuk membully Yusril.

Bahkan Yusril menambahkan jika PDIP bersama Hanura, Golkar dan Nasdem bersatu, maka pilkada kali ini akan semakin menarik, karena Yusril membandingkan akan ada pertarungan antara Goliath melawan Daud.

Namun Dapit, salah satu anggota kelompok Jempol Rakyat (JR) menilai jika pernyataan Yusril terjadi maka PDIP, sebagai partai pemenang dalam pileg DPRD DKI lalu, akan semakin terlihat kecil, bahkan mungkin terhina.

“Ahok sendiri pernah mengatakan jika melalui jalur PDIP maka biaya yang akan dikeluarkan semakin besar, daripada melalui jalur independen,” ujar David, yang artinya, PDIP sudah ditolak oleh Ahok dan mengatakan jika dirinya memilih independen karena menganggap PDIP harus dibiayai untuk menggerakkan mesin partai di bawah.

Sementara itu daftar nama yang sudah diserahkan kepada Megawati, hasil dari penjaringan tim PDIP, ada 5 nama dan Ahok tidak termasuk di dalamnya. Namun Sekjen DPP PDIP Hasto mengatakan jika kelima nama yang disetor kepada Megawati tidak akan dipublikasikan. Namun pembawbaerita.com mendapat info jika Yusril Ihza Mahendra dan Risma termasuk diantara kelima nama yang masuk, sementara nama Ahok tidak masuk dalam daftar.

Saat ini para pendukung Ahok yakin jika Megawati akan membawa PDIP untuk mendukung Ahok, karena menganggap signal itu sangat kuat karena insiden tibanya Ahok bersama Megawati dan Jokowi.

Namun kondisi tersebut justru berubah jauh, ketika Ahok yang masuk ke dalam acara, dan disambut dengan tepuk tangan peserta Rapimnas, namun Megawati sendiri tampak tidak memberikan kesan apapun, bahkan terkesan dingin tidak memperdulikan.

Begitupun ketika sesi pemotretan, Megawati menolak untuk ikut bergabung bersama peserta Rapimnas Golkar, yang paling menarik ketika para peserta rapimnas justru memberikan tepuk tangan lebih keras buat Megawati daripada Jokowi.

“Ibu Mega tahu, dengan ikut berfoto bersama, maka akan memunculkan berbagai penafsiran yang sangat kuat, bahkan bisa jadi dimanfaatkan oleh para pendukung Ahok sebagai bukti jika PDIP mendukung Ahok yang sama halnya dengan Golkar,” ujar Yakub A. Arupalakka, Ketua Umum Laskar Priboemi.

Yakub mengingatkan kepada pendukung Ahok, terkait dengan foto yang tersebar luas, dimana ketegangan pada wajah Ahok dan tenangnya wajah Megawati seakan menandakan jika ada yang tidak beres dengan kondisi sebelumnya, yang menjadikan Ahok bersikap demikian.

“Kenapa tidak, bisa saja di dalam mobil tadi Megawati tidak memberikan kesempatan kepada Ahok untuk berbicara panjang lebar, dan hanya membicarakan persoalan kabinet yang baru saja dilantik oleh Jokowi,” ujar Yakub.

Bahkan Yakub memperkirakan Megawati justru memberikan opsi kepada Ahok jika ingin maju melalui PDIP Ahok harus masuk menjadi anggota PDIP terlebih dahulu dan menyetujui persyaratan yang diajukan oleh PDIP.

“Wajah Ahok tegang mirip orang kalah bertaruh, menurut saya seperti sebelumnya, Ahok tetap harus ikuti syarat sesuai mekanisme partai, namun Ahok tidak mau,” ujar Yakub, yang yakin jika Megawati meminta agar Ahok harus menjadi anggota PDIP dulu dengan syarat yang cukup berat. Mengingat daftar Cagub yang masuk ke Megawati sudah final, dan satu-satunya jalan jika Ahok ingin ikut dalam daftar cagub, Ahok harus menjadi “petugas partai” terlebih dulu.

“Ibu Mega pasti tahu, jika Ahok selama ini dikenal sebagai kutu loncat partai, yang sering seenaknya pindah partai semaunya,” ujar Yakub yakin, jika hal itu yang menyebabkan wajah Ahok tegang, tidak seperti biasanya.

Bahkan Ahok sendiri tampak tergesa-gesa untuk meninggalkan lokasi Rapimnas, dan ketika ditanyakan wartawan, Ahok menjawab ingin mengejar Presiden Jokowi yang sudah terlebih dahulu pulang.

Namun Ahok sendiri rupanya masih percaya diri jika sebenarnya PDIP justru akan merapat kepadanya, walaupun tidak ikut mekanisme aturan untuk mendaftar terlebih dahulu. (pb)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: