
Nusanews.com - Terkait dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang merendahkan harga Surabaya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, meminta langsung agar warga Surabaya tidak tersulut emosinya.
Meski sudah diminta secara langsung, puluhan warga Surabaya yang tergabung dalam Paguyuban Arek Surabaya (PAS) tetap mendesak Ahok meminta maaf secara terbuka pada warga Surabaya melalui media.
PAS bahkan melakukan aksi di depan Balai Kota Surabaya. Tak hanya membawa poster bertuliskan berbagai ungkapan sindiran dan kekecewaan, mereka juga melakukan orasi.
"Ahok, jangan kau hina ibu kami! Kalau iri dengan pembangunan Surabaya jangan menyerang seperti ini," kata Kusnan, korlap aksi saat orasi, Jumat (12/8), di Balai Kota Surabaya.
Ditegaskan Kusnan, jika Ahok tidak meminta maaf secara terbuka, warga Surabaya akan berangkat dan menemui Ahok untuk meminta maaf langsung ke Surabaya. Usai puas berorasi, warga Surabaya yang sempat melakukan aksi di dalam Balai Kota Surabaya inipun akhirnya membubarkan diri.
Sementara itu, di lokasi berbeda, lantaran merasa tak bersalah, Ahok tak ingin mengucapkan permintaan maaf kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma), terkait perseteruan antara keduanya di media.
Ahok meyakini, kondisi ini menjadi memanas karena adanya kesalahpahaman media dalam memahami pernyataannya. "Aku gak bersalah kok, makanya itu cuma masalah (salah paham). Coba lihat ya, aku langsung minta Sakti (ajudan Ahok) di-upload biar yang protes lihat," ungkap Ahok, Jumat (12/8), di Balai Kota Jakarta.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan, dirinya tak pernah bermaksud untuk meremehkan Surabaya apalagi Wali Kotanya, Tri Rismaharini.
Bahkan Ahok mengaku tak merasa pernah mengkritik Risma. Justru dirinya mengaku kerap membanggakan Risma sebagai Kepala Daerah dengan integritas yang baik.
"Jadi bukan mau meremehkan Surabaya, kalau saya meremehkan Surabaya, kamu lihat pernah saya mengkritik Bu Risma? Saya ngomong di forum resmi, ini (Risma) salah satu kepala daerah yang baik," pungkas Ahok. (jn)