
Nusanews.com - Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) meminta KPUD DKI membeberkan hasil tes kesehatan rohani Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang karib disapa Ahok ini hanya tertawa mendengar hal tersebut.
Meski tertawa, Ahok berseloroh dan menanggapi positif permintaan tersebut. Ahok ingin membuktikan agar tak lagi menjadi pertanyaan publik.
Bagus dong. Biar tahu gue gak sarap (gila). Mereka kira syaraf gue salah, padahal masih pas sama ambang batas. hehehehe," kata Ahok di Pulau Pramuka, Selasa (27/9/2016).
Sebelumnya, ACTA menilai publik berhak tahu hasil tes kesehatan rohani. Wakil Ketua ACTA Nur Hayati menerangkan bisa saja warga dirugikan jika memiliki pemimpin yang tak cakap soal kemampuan rohani.
"Kami ingin mengetahui alasan apa yang membuat tim dokter menyimpulkan bahwa Ahok mampu secara rohani untuk menjadi kepala daerah sebagaimana diatur Pasal 7 huruf f UU Pilkada. Harus dijelaskan kepada publik bagaimana metode pemeriksaannya, apa saja pertanyaan yang diajukan, serta bagaimana skor penilaiannya," kata Nur.
Ketua Dewan Pembina ACTA, Habiburakhman berpendapat, Ahok kurang mampu mengendalikan diri secara emosi. Di beberapa kesempatan Ahok terlihat memarahi warga ataupun pejabat publik. Hal ini mengindikasikan bahwa Ahok menderita psikopat grade 4.
"Kalau orang normal kayaknya sulit memarahi ibu-ibu di depan publik, bahkan mengajak rakyatnya sendiri berkelahi. Padahal kepala daerah harus punya ekstra kesabaran, mengendalikan diri, dan empati," ujarnya.
Dengan alasan-alasan itu, ACTA menuntut KPUD untuk merilis hasil tes kesehatan rohani Ahok secara rinci.
"Kami berharap dalam waktu paling lama 10 hari kerja KPU Provinsi DKI Jakarta dapat memberikan informasi yang lengkap dan detail soal hasil pemeriksaan rohani Ahok kepada kami selaku pemohon informasi publik," tandas Habib. (mtv)