
Nusanews.com - Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, yang tadinya sangar kerap menentang calon petahana, Basuki Purnama (Ahok), kini sudah berubah sikap seiring keputusan partainya mengusung Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada Jakarta.
Bahkan, pria yang dikenal sebagai pentolan aktivis 98 itu kini menilai Ahok sebagai pilihan terbaik buat warga Jakarta.
"Pasangan yang sekarang sudah teruji sebenarnya Ahok-Djarot. Yang lain masih janji," ujar Adian dalam diskusi bertajuk "Seteru Panas Pilkada DKI, Siapa Kuat?" di Kawasan SCBD, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (29/9).
Adian menyebut bukti kerja nyata yang dilakukan Ahok dan Djarot adalah penggusuran pemukiman kumuh dan relokasi warganya. Dia membandingkan penggusuran era Ahok dengan penggusuran di masa Orde Baru.
Adian mengatakan, saat Orde Baru, penggusuran dilakukan tanpa memberi ganti tempat tinggal yang layak. Sekarang, warga dipindahkan ke rumah susun dengan harga sewa yang murah. Ia juga menganggap duet Ahok-Djarot simbol demokrasi.
"Memenangkan Ahok-Djarot adalah memenangkan demokrasi," ucap Adian, dikutip RMOL Jakarta.
Jauh sebelum Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menggunakan hak prerogatifnya menetapkan dukungan PDIP kepada Ahok-Djarot, Adian adalah salah satu pentolan kader muda PDIP yang kerap menyerang Ahok.
Dalam satu kesempatan, Adian menyebut Ahok bagaikan ABG alias "anak baru gede". Hal ini dikatakannya karena Ahok hanya mau enak mendapatkan dukungan politik dari PDIP tanpa mengambil tanggung jawab lebih besar dengan mengikuti mekanisme internal partai.
"Dia mau menikah tapi enggak berani ambil tanggung jawab, mau melamar tapi takut syarat. Di luar ngomong keras tapi pas ketemu Ibu Megawati dengkul lemas," ucap Adian pada 30 Juli lalu.
Pernyataan Adian itu terkait momentum ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berada satu mobil dengan Ahok dalam perjalanan bersama Presiden Jokowi menuju Rapimnas Partai Golkar, 28 Juli 2016. (rmol)