
Nusanews.com - Calon gubernur petahan DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) rupanya belum sepenuhnya terlempar dari radar Partai Demokrat. Artinya, partai bintang Mercy itu masih membuka ruang menentukan sikap untuk mendukung Ahok.
Partai Demokrat masih mempertimbangkan untuk mengusung calon petahana mengingat Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menjadikan barometer hasil survei sebagai syarat bakal calon yang akan didukung.
Hal itu senada dengan yang disampaikan Ketua DPD Demokrat DKI Nachrowi Ramli (Nara) bahwa selain masih memproses sejumlah nama, rupanya pembicaraan soal Ahok kerap muncul.
"(Ahok) masuk dibicarakan," ucap politisi Demokrat yang kadang disapa Nara, di Kantor DPD Demokrat DKI Jakarta, Sabtu (10/9).
Meski begitu dirinya juga menegaskan bahwa Ahok tidak termasuk dari delapan nama bakal calon gubernur yang mengikuti penjaringan. Mengingat calon petahana itu tak ikut mendaftar penjaringan yang dilakukan Partai Demokrat.
Tak hanya itu, DPD Demokrat DKI Jakarta juga tidak memanggil Ahok untuk mengikuti fit and proper test.
"Awalnya Pak Ahok kan independen, jadi kami enggak undang. Setelah beliau menyatakan (maju melalui jalur parpol), visi misinya coba kami cari gitu," kata Nachrowi.
Meski kategori etika masuk dalam penilaian Partai Demokrat, Nachrowi tidak membantah bahwa pihaknya juga memantau kinerja Ahok selama memimpin Jakarta.
"Tapi ingat, tadi kami punya tagline, punya etika, mencari pemimpin yang bersih, cerdas, dan santun," kata Nachrowi.
Partai Demokrat akan mengumumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada 15 September 2016 atau setelah rapat oleh Majelis Tinggi. Keputusan diambil setelah DPD Demokrat DKI Jakarta melakukan penjaringan serta melihat berbagai perkembangan yang ada.
Partai Demokrat tidak bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri.
Sebab, jumlah kursi Partai Demokrat di DPRD DKI Jakarta berjumlah 10 kursi. Sedangkan syarat partai politik mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah minimal 22 kursi. (jn)