
Nusanews.com - Guys, mungkin kamu pernah melihat wanita yang memakai kalung gelang yang melingkari leher?
Adalah Suku Kayan, yang merupakan satu suku Dayak dari rumpun Kenyah-Kayan-Bahau, berasal dari Sarawak.
Seperti dilansir Wikipedia.org, suku ini tinggal di daerah aliran Sungai Kayan di wilayah Kalimantan Timur selama 300 tahun, guys.
Saat ini mereka tinggal di aliran sungah Wahau di Kabupaten Kutai Timur, lebih tepatnya di Desa Miau Baru sejak tahun 1969.
Suku Kayan sering berpindah-pindah tempat, dengan tujuan mencari lahan bercocok tanam yang mendukung kelangsungan hidup mereka.
Nah, ada satu tradisi unik di Suku Kayan, guys.
Wanitanya wajib memakai gelang kuningan di lehernya yang menyerupai kumparan.
Uniknya setiap wanita di suku Kayan memakai gelang dari usia dini lho dan gelang ini sebagai pertanda dari kecantikan mereka.
Sebagaimana dikutip dailymail.co.uk, jumlah kumparan akan terus ditambah sesuai umur mereka.
Tentunya jumlah kumparan di leher ini akan berdampak dengan menciutnya leher yang akan semakin memanjang mengikuti bentuk gelang kalung ini.
Duh, bisa dibayangkan gimana beratnya, apalagi gelang leher ini tentu membatasi gerak mereka sehari-hari.
Pemasangan gelang leher ini memerlukan proses yang rumit karena dipasangkan secara manual lho, guys.
Kalung gelangnya pun dibuat sendiri oleh wanita di suku ini.

Perlahan-lahan lonjoran kuningan akan dililitkan di leher hingga rapat dan dapat menyangga leher mereka.
Tak jarang gesekan kuningan akan menggesek kulit mereka hingga menimbulkan luka.
Memang terdengar menyakitkan ya namun dengan rela wanita di suku ini melakukannya untuk melestarikan dan menghormati budaya mereka.
Belum ada alasan yang detail mengapa wanita Suku Kayan memakai gelang kalung ini, guys.
Namun dari data yang dilansir dari dailymail, satu fungsi gelang kalung ini adalah melindungi leher dari gigitan harimau di wilayah pegunungan.
Selain itu alasan utamanya untuk membedakan diri sebagai minoritas. (tn)