logo
×

Kamis, 01 September 2016

Tanpa Air Mata, Begini Cara Rizal Ramli Tata Kota Jakarta yang Lebih Manusiawi

Tanpa Air Mata, Begini Cara Rizal Ramli Tata Kota Jakarta yang Lebih Manusiawi

Nusanews.com - Ekonom senior Indonesia DR. Rizal Ramli punya banyak konsep yang dapat dijalankan untuk menjadikan Ibu Kota Jakarta lebih baik. Salah satunya adalah membebaskan Jakarta dari pemukiman kumuh secara manusiawi tanpa airmata, sehingga memiliki tempat tinggal yang lebih layak.

"Ada cara lain yang lebih manusiawi," kata Rizal dalam wawancara dengan salah satu televisi swasta di Jakarta, Rabu (31/9).

Rizal Ramli menjelaskan, dalam menyediakan pemukiman layak huni kepada warga, Pemprov DKI cukup menyediakan lahan seluas empat hektar untuk membangun komplek pemukiman baru. Nantinya, sebanyak setengah hektar dibuatkan apartemen yang dapat menampung warga miskin dengan jatah 60-70 meter persegi tiap keluarga. Juga dilengkapi dengan taman, area bermain dan tempat penghuni melakukan aktivitas luang.

Pembangunan ini cukup menganggarkan biaya maksimal sebesar Rp 200 miliar.

Sisa lahan yang ada seluas tiga hektar ditenderkan secara transparan kepada investor dengan harga Rp 25 juta per meter persegi, sehingga bisa didapat pemasukan Rp 750 miliar.

"Artinya Pemprov malah untung, rakyat juga dapat apartemen yang lebih bagus," bebernya.

Menurut Rizal Ramli, konsep tersebut seperti yang dijalankan Lee Kwan Yeuw saat memimpin Singapura pada era 1950an dan 1960an. PM Lee membersihkan semua daerah kumuh yang ada dengan memindahkan warganya ke komplek-komplek apartemen. Cara itu juga yang dilakukan saat ini oleh negara-negara seperti Tiongkok dalam menyediakan kebutuhan papan bagi rakyatnya yang berekonomi lemah.

"Di Jakarta ini bisa dilakukan karena harga tanah mahal sekali, kalau di aderah tidak masuk hitungannya. Jadi, ada caranya, jangan asal main gusur. Istilah arsitekturnya urban renewal atau pembaruan kota. Cara yang lebih manusiawi, membangun Jakarta tanpa tangisan," jelasnya.

Rizal Ramli sendiri telah memutuskan akan maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017, setelah didesak puluhan elemen, paguyuban, dan organisasi kemasyarakatan.

"Begitu banyaknya desakan dari berbagai lapisan masyarakat, saya sudah mempertimbangkan untuk maju di DKI," ujarnya.

Pejuang ekonomi kerakyatan itu juga sudah mulai membangun komunikasi politik dengan sejumlah pimpinan partai politik.

"Kita ingin membangun Jakarta yang asyik," tegas Rizal Ramli yang pernah menjabat Menko Ekuin era Presiden Gus Dur.

Dukungan kepada Rizal Ramli untuk maju menantang cagub incumbent Ahok meluas setelah dia dicopot Presiden Joko Widodo dari kursi Menko Kemaritiman. Rizal Ramli dinilai telah menjadi simbol masyarakat yang terzalimi oleh Pemprov DKI Jakarta. Karena publik yakin pencopotan tersebut sangat terkait dengan kebijakannya menghentikan proyek pembuatan Pulau G di Teluk Jakarta. Apalagi sebelum dicopot, Rizal Ramli dan Ahok pun sempat berpolemik terkait kebijakan tersebut. (rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: