
Nusanews.com - Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher, merupakan salah satu anggota dewan yang sangat tidak setuju adanya pemotongan anggaran di Kementerian Sosial (Kemensos).
Pasalnya menurut Ali, pemotongan anggaran di Kemensos sangat bertolak belakang dengan naiknya angka kemiskinan saat ini. “Saat ini masyarakat kita banyak yang miskin. Kok anggarannya justru dipotong,” tegas Ali, Sabtu (29/10), dalam sebuah diskusi, di Jakarta.
Lebih lanjut, Ali menjelaskan, pada periode pemerintahan sebelumnya (SBY-Budiono) angka kemiskinan di tanah air lebih rendah dibanding saat ini.
“Pada saat itu angka kemiskinan di tanah air hanya 2,8 juta jiwa, sementara sekarang sudah naik menjadi 4 juta jiwa. Bagaimana masyarakat bias sejahtera kalau anggarannya di potong sementara jumlah yang miskin terus bertambah,” beber Ali.
Sehingga upaya pemerintah memotong anggaran di Kemensos, kata Ali, akan memberikan efek yang besar kepada masyarakat miskin di daerah pedesaan dan juga perkotaan. Karena itu, Ali berharap, anggaran untuk Kemensos bisa dikembalikan ke pagu awal sebesar Rp 18,3 triliun.
"Semakin banyak jumlah orang miskin di tanah air, memberi dampak sosial yang sangat besar. Selain itu, kesenjangan ekonomi pasti akan terjadi dan situasi politik dan keamanan pasti akan terganggu," tandas Ali. (jn)