
Nusanews.com - Pendiri Yayasan Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri mengaku belajar banyak dari orang tuanya yang juga proklamator Indonesia, Soekarno. Selain belajar langsung dari Soekarno, Rachma juga mengaku banyak membaca buku-buku Bung Karno.
"Saya membaca buku-buku beliau, Mencapai Indonesia Merdeka, Sarinah, Indonesia menggugat, termasuk menyimak pidato-pidato beliau dan juga buku Di Bawah Bendera Revolusi," ujarnya saat sambutan Acara bedah buku 'Revolusi Belum Selesai' karyanya yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum dan HMI Komisariat Hukum di Universitas Bung Karno, Jalan Kimia, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/10).
Semua itu, lanjutnya, menjadi alat pisau analisanya dalam membedah masalah-masalah bangsa, seperti masalah sosial, politik, dan pertahanan keamanan.
"Jadi pisau analisa saya dari pikiran Soekarno," sambungnya.
Melalui pisau analisa itu, Rachma mengakui bahwa masalah bangsa semakin runyam saat Megawati memimpin bangsa ini. Saat itu, banyak terjadi perubahan yang mengubah kiblat bangsa menjadi berhaluan liberal kapitalistik.
"Itu yang ditentang oleh Soekarno, karena bisa timbul kesenjangan luar biasa antara si kaya dan si miskin," tegasnya.
"Karena itu juga sesuai buku ini, revolusi belum selesai," pungkasnya. (rmol)