
Nusanews.com - Issu terkait terorime akan kembali ‘menghangat’ setelah peristiwa di cikokol dan perampokan BRI di Karawang, keduanya saling terkait satu sama lainnya
Peristiwa di Cikokol Tanggerang memberikan gambaran bahwa pihak kepolisian masih menjadi target aksi terorisme, dan upaya aksi anti terorisme pun akan mulai di lakukan
Seperti diketahui, menyusul sejumlah kekalahan kelompok militan ISIS di Suriah dan Irak, Badan Intelijen Negara telah mengingatkan bahwa ISIS telah mengubah strateginya. Salah satunya, ISIS akan menghancurkan musuh-musuhnya di negaranya masing-masing, termasuk di Indonesia dimana jumlah simpatisannya tidak sedikit.
Kapolri pun telah mengingatkan bahwa setelah mosul diserang, ada kemungkinan mulai berdatangan gelombang pertama anggota ISIS ke Indonesia
Peristiwa di Cikokol Tanggerang hanya salah satu sumbu yang akan memberikan efek berantai terkait aksi terorisme dengan menargetkan anggota kepolisian, dan seolah menjadi pesan tersendiri dikaitkan akan adanya kedatangan mantan anggota ISIS dari Irak dan Suriah
Sementara peristiwa perampokan BRI di Karawang, mengingatkan kita pada perampokan CIMB Niaga Polonia Medan, dengan kesimpulan hasil perampokan tersebut untuk pembiayaan aksi terorisme
Sebelumnya diketahui, Kantor Bank BRI unit Cilamaya Kulon, di Desa Kiara, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, menjadi sasaran perampokan yang dilakukan kawanan perampok bersenjata api dengan cadar dan uang 300 juta berhasil diambil oleh perampok
Dengan demikian, benang merah pun dapat dirangkai, peristiwa cikokol menegaskan masih adanya aksi terorisme dengan menargetkan pihak kepolisian dan ini adalah sebuah pesan, sementara peristiwa perampokan bank di karawang adalah aksi untuk pembiayaan terorisme, dan semuanya terkait dengan kemungkinan kedatangan gelombang anggota ISIS dari Mosul Irak (ln)