logo
×

Senin, 17 Oktober 2016

Konspirasi Sepetak Taman untuk Pencitraan Petahana

Konspirasi Sepetak Taman untuk Pencitraan Petahana

Nusanews.com - Setelah umat Islam menggelar 'Aksi Bela Islam' Jum'at (14/10), jagat maya dihangatkan oleh pemberitaan tentang rusaknya Taman Balaikota akibat dari aksi masa tersebut. sampai-sampai relawan Ahok-Djarot menggelar aksi merapihkan Taman Balaikota, minggu (16/10).

Belakangan muncul foto-foto yang menggambarkan bahwa taman Balaikota secara umum sudah selesai dirapihkan sebelum Relawan Ahok-Djarot menggelar aksi yang dihadiri oleh Djarot Saiful Hidayat. Setelah ditelusuri ternyata foto tersebut disebarluaskan oleh Tim Investigasi Muslim Cinta Jakarta, salah satu elemen yang menjadi bagian dari 'Aksi Bela Islam'.

Guna memastikan kebenaran foto-foto tersebut TeropongSenayan langsung menemui ketua tim investigasi Muslim Cinta Jakarta, Romadi di bilangan Tanjung Barat. Berdasar hasil wawancara di dadaptlah kronologis sebagai berikut.

Pukul 05.40
Tim Investigasi memulai melakukan pemantauan taman dari mulai depan Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai depan Balaikota.

Pukul 05.50
Tiba tepat di Taman Balaikota, secara umum taman sudah rapih kecuali tersisa beberapa meter persegi yang belum dirapihkan. terlihat pula petugas taman berseragam hijau sedang bertugas.

Pukul 05.58
Terlihat awak media tiba di lokasi dan mengambil gambar taman yang belum dirapihkan tersebut.

Pukul 06.10
Djarot Saiful Hidayat tiba dilokasi bersama belasan relawan berseragam putih bertulis 'Dulure Djarot'

Pukul 06.35
Djarot memimpin kegiatan merapihkan beberapa meter persegi taman Balaikota. terlihat pula beberapa orang membentangkan spanduk.

Pukul 07.17
Aksi sudah selesai.
"Dari hasil investigasi hari ini kami menemukan fakta bahwa secara umum Taman di depan Balaikota sudah dirapihkan sejak hari Jum'at pasca Aksi Umat Islam, namun disisakan beberapa meter persegi. Padahal beberapa meter persegi tersebut bisa dirapihkan dalam waktu setengah jam. Kenapa harus disisakan? untuk pencitraan Ahok-Djarotkah?", tutur Romadi. (ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: