logo
×

Jumat, 21 Oktober 2016

Logika Politik: Mengapa Pilih Keranjang Penuh Sampah, Kalau ada Yang Lebih Baik

Logika Politik: Mengapa Pilih Keranjang Penuh Sampah, Kalau ada Yang Lebih Baik

Nusanews.com - Sampah itu untuk dibuang, semua sampah wajar berada dalam satu keranjang tak terpisahkan, dengan tujuan dipisahkan atau diklasifikasikan dengan sendirinya, dan lantas disebut: ini sampah!

Sebuah keranjang sampah sudah tentu isinya sampah semua, dan tidak mungkin ada barang yang masih bisa menyehatkan, dalam keranjang sampah semua kemungkinan penyakit pun pasti sudah ada

Penyakit yang dapat membuat yang masih sehat bisa sakit, bisa menimbulkan peradangan disetiap fungsi tubuh bahkan bisa menimbulkan kematian apabila didiamkan

Sampah ya sampah, harus dibuang dan jangan dipilih lagi

Sebuah tindakan bodoh apabila memilih satu keranjang yang sudah diketahui isinya sampah semua, lalu mengatakan ini dapat menyehatkan kita semua

Semua logika hidup ada di sampah, dari sampah yang senangnya korupsi, sampah yang tidak tahu malu; sudah dibuang masih saja mau bersatu, sampah anti agama yaitu sampah pendukung penista agama, sampah yang suka dengan sesama jenisnya hingga biang sampah yang mulutnya semua isinya sampah; ADA

Keranjang sampah hanya meninggalkan bau busuk serta sumber penyakit, hanya lalat yang suka pada sampah, lalat itu bergerombol suka menyebarkan penyakit, pada lalat ada istilah “ngapain pilih yang lain kalau masih ada sampah busuk untuk dibuzzerin”

Kini tinggal yang sehat harusnya membuang sampah sedalam dalamnya, buang dan jangan dipilih

Karena sampah sudah pasti dalam satu keranjang, dan lucunya mereka bangga memiliki keranjang bertulisan SAMPAH, satu keranjang sampah hanya bisa menimbulkan masalah saja, berupa penyakit tanpa ada solusi sehat kedepannya

Lantas, masihkah ada yang mau memilih sampah? dan keranjangnya yang bertuliskan INI SAMPAH

karena jelas ternyata, disana masih ada barang yang sehat dan keranjang yang masih segar yang masih bisa dipilih selain SAMPAH (ln)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: