logo
×

Rabu, 05 Oktober 2016

Pengamat HTN: Blunder Lagi, Ahok Panik tak Menentu

Pengamat HTN: Blunder Lagi, Ahok Panik tak Menentu

Nusanews.com -  Cagub DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai mulai panik menghadapi Pilgub DKI 2017 yang semakin dekat. Akibat dari kepanikan itu Ahok kembali membuat blunder, yakni menyebut cawagub Sandiaga Uno sebagai pengemplang pajak, pasalnya Sandi ikut program tax amnesty.

“Blunder lagi. Panik tak menentu kayaknya Pak Gubernur,” sindir pengamat politik dan hukum tata negara, Masnur Marzuki melalui akun Twitter @MasnurMarzuki. Sindiran @MasnurMarzuki itu mengomentari tulisan bertajuk “Taufik Sebut Ahok Gagal Paham Soal ‘Tax Amnesty’”

Sebelumnya, Masnur Marzuki mengatakan, tidak terlalu sulit untuk mencegah Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar tidak duduk kembali di kursi DKI 1. Pasalnya, perilaku dan ucapan yang kurang baik, perlahan Ahok akan ditinggalkan para pemilihnya.

“Selama semua komponen masyarakat Jakarta kompak dan masih jujur menilai kemampuan Ahok memimpin Jakarta, maka mengalahkan Ahok akan jadi pekerjaan mudah meskipun didukung oleh partai pemenang Pemilu,” kata Marzuki seperti dikutip sindonews (29/09).

Menurut Masnur, selama ini banyak kebijakan, tindakan, dan ucapan Ahok yang menyakiti perasaan publik. Berbagai macam kasus yang melibatkan Ahok juga tidak akan terkikis, justru jelang Pilgub ini akan makin memompa semangat masyarakat untuk menjungkalkan mantan politikus Partai Golkar itu.

Apalagi yang baru dilakukan Ahok, kata Masnur, penggusuran Bukit Duri, Jakarta Selatan yang dinilai tidak manusiawi. Bahkan Ahok melanggar proses hukum lantaran warga Bukit Duri tengah mengajukan class action di pengadilan.

Selain itu, menurut Masnur, sikap inkonsistensi Ahok dalam berpolitik alias kutu loncat juga akan jadi nilai minus bagi mantan politikus Partai Gerindra itu. Sehingga, akan jadi bumerang tersendiri bagi Ahok pada Pilgub DKI Jakarta 2017. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: