
Nusanews.com - Driver Gojek sereduk kantor pusat mereka yang berada di Jalan Kemang Selatan, Jakarta hari ini Senin 3 Oktober 2016. Sekitar 500 pengemudi transportasi berbasis internet itu lantas meneriakan sejumlah tuntutannya kepada pihak manajemen PT Gojek Indonesia.
Mereka yang memadati areal demonstrasi meminta agar manajemen menghapuskan sistem performa (rating) dalam aplikasi. Mengingat hal tersebut telah memberatkan para driver.
"Adanya sistem performa ini menyengsarakan teman-teman Gojek karena kita harus meningkatkan performa di atas 50 persen. Kalau di bawah 50 persen kita 'gak' dapat bonus," kata salah seorang driver Gojek asal Cinere dalam orasinya terkait tuntutan di depan Kantor Pusat Gojek Indonesia, Jakarta, Senin (3/10).
Selain memberatkan, lanjutnya, penerapan performa seperti yang tertanam pada aplikasi Gojek versi 1.0.5 juga kurang transparan.
Sebagai informasi, dalam aplikasi versi terbaru, jika pelanggan dengan atau tanpa alasan tertentu membatalkan pemesanan, maka prestasi pengemudi bakal anjlok hingga 30 persen. Tapi sebaliknya, prestasi pengemudi hanya naik 10 hingga 15 persen meskipun kinerja mereka telah diberi penilaian bagus dan tak pernah ada pelanggan yang melakukan pembatalan pemesanan.
Alhasil, pengemudi pun makin jauh dalam rangka merealisasikan target 50 persen. Hal itu diungkapkan oleh driver Gojek lainnya yang mengaku kian sulit mencapai target sejak sistem performa diterapkan pada Agustus lalu.
"Kalau gak sampai 50 persen, kan kita gak dapat bonus dari perusahaan. Sebelumnya tidak ada sistem performa ini, bonus ya tetap diberikan tanpa ada persentase performa," ujar Ahmad.
Ratusan pengemudi Gojek berkumpul di Kantor Pusat Gojek sejak pukul 10.00 WIB dan pengemudi lainnya dari Jabodetabek akan turut berkumpul hingga diperkirakan mencapai 1.000-1.500 massa yang memadati Jalan Kemang Selatan.
Dalam aksinya, para pengemudi sempat mengumandangkan lagu Indonesia Raya. Mereka juga mematikan aplikasi sejak pagi hari yang membuat wilayah seperti Jalan Jenderal Sudirman sepi dari penampakan ojek yang dikenali dengan seragam hijau itu.
Aksi pun berdampak pada bilangan Kemang yang menjadi hantu kemacetan di awal pekan. (jn)