logo
×

Kamis, 27 Oktober 2016

Tak Main-main! Rusia Kirimkan Armada Kapal Perangnya ke Suriah, Akan Kepung Aleppo

Tak Main-main! Rusia Kirimkan Armada Kapal Perangnya ke Suriah, Akan Kepung Aleppo

Nusanews.com - Kementerian Luar Negeri Spanyol melaporkan, beberapa waktu lalu, Rusia meminta Spanyol mengisi bahan bakar kapal perangnya di Spanyol. Sejumlah media massa menganalisis, Rusia bakal mengepung Kota Aleppo, Suriah, dengan armada perangnya.

Kapal induk andalan Rusia juga ikut dikirim ke Suriah. Saat ini kapal perang dan jet tempur Rusia telah mencapai Laut Utara pada akhir pekan lalu, kemudian bertolak ke wilayah selatan melalui Selat Inggris.

Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan, armada Rusia berjalan menuju Mediterania untuk menuju Suriah. Mendengar memanasnya kondisi, pemerintah Spanyol meminta penjelasan kepada Rusia terkait dengan alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dikirim ke Suriah.

"Pemerintah Spanyol turut prihatin yang mendalam atas serangan udara di Aleppo dan adanya tragedi kemanusiaan di sana," kata perwakilan pemerintah Spanyol, seperti dikutip CNN, Rabu, 26 Oktober 2016.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga angkat bicara terkait dengan tindakan Rusia itu. Dia berujar, ada kemungkinan kapal induk Kuznetsov dapat digunakan sebagai platform untuk serangan terhadap Aleppo. "Dengan demikian, ini memperburuk bencana kemanusiaan," ucapnya.

Stoltenberg menuturkan menyerahkan keputusan Rusia atau sekutunya guna menyediakan pasokan bahan bakar untuk armada kapal perang. Tapi dia telah meyakinkan, Stoltenberg khawatir bahwa akan ada serangan lebih besar ke Aleppo.

Juru bicara Kedutaan Rusia di Madrid, Vasily Nioradze, menuturkan kepada The Associated Press pada Rabu bahwa permintaan pengisian bahan bakar kepada Spanyol telah dibatalkan. Tapi dia tidak merinci, apakah itu benar-benar dilakukan.

Stoltenberg menambahkan, NATO menyalahkan Rusia karena kian memperburuk bencana kemanusiaan di Aleppo. Saat ini, kata NATO, laki-laki, perempuan, dan anak-anak meninggal setiap hari. Mereka dibunuh lewat serangan udara dari Rusia. (tp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: