
Nusanews.com - Ada banyak kemungkinan politik di Jakarta yang dipengaruhi atas demonstrasi besar-besaran jutaan umat muslim Indonesia besok, 4 November 2016.
Ada beberapa skenario yang kemungkinan akan terjadi. Menurut pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta Ubedillah Badrun (Ubed), jika Ahok tidak jadi tersangka usai aksi 4 November, maka demo anti-Ahok akan terjadi terus menerus, lalu rusuh dan chaos dimana-mana, sehingga Pilkada berpotensi ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Negara dalam keadaan darurat. Situasi sosial ekonomi dan politik makin tak terkendali," terang Ubed di Jakarta, Kamis, (3/11).
Aksi protes besar-besaran akan terjadi di Jakarta jika Ahok tak kunjung ditetapkan sebagai tersangka. Situasi kacau ini dapat menular dan diikuti ke daerah-daerah lain. Di saat darurat sipil diterapkan, penguasa bertindak represif, kelompok kritis Islam dimarginalkan, secara sistemik disisir, maka situasi akan menjadi tidak menentuka.
"Negara diambil alih TNI dan konstitusi kembali ke UUD 45 yang asli. NKRI dalam situasi yang terkendali oleh kekuatan militer," urainya.
Atau bisa juga Ubed menerangkan, skenario paling "manis" juga kemungkinan akan terjadi. Yakni Ahok tidak jadi tersangka, pilkada tetap dilaksanakan, lalu berjalan selama dua putaran, terjadi head to head antara Agus/Anies vs Ahok. Kemudian Agus atau Anies yang memenangkan Pilkada, maka situasi akan reda dan damai.
"Jakarta kembali normal, NKRI damai, berjalan sebagaimana mestinya," tutupnya. (rmol)