NUSANEWS - Rupanya kesan pilih kasih oleh pemerintah yang sedang berkuasa saat ini kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah bukan rahasia lagi. Bahkan tidak kurang Tokoh Nasional dan Tokoh Partai ikut memperingatkan pemerintah, terutama kepada Presiden Jokowi.
Bukan hanya pemerintah, namun sosial media juga ikutan memberlakukan aturan yang juga ikut mendukung Ahok bahkan juga kepada Presiden Jokowi.
Sudah beberapa kali akun milik pengkritik yang menyerang kebijakan dan tindakan para kelompok Jokowi – Ahok kena suspend dan terkadang mendapatkan “penalti” hingga tidak bisa lagi memposting untuk kurun waktu yang cukup lama.
Salah satunya adalah akun milik pemerhati Sosial Jakarta, Zeng Wei Jian yang dikenal oleh para pengguna Facebook sebagai akun milik warga Jakarta keturunan etnis Tionghoa yang paling rajin mengeluarkan tulisan yang berisi kritik kepada Ahok yang dianggapnya sudah sangat keterlaluan.
Bahkan kritikan Ken Ken ini, bukan hanya menyerang Ahok, namun juga menyerang para pendukung Ahok dari kelompok Taipan, yang dianggap bisa membuat seorang Presiden justru tidak berkutik.
Akibatnya Zeng Wei Jian terpaksa harus membuat akun baru dengan nama Zeng Wei Jian 2, karena yang akun yang pertama dengan nama yang sama tidak bisa di buka kembali.
“Lihat saja kelakuan presiden, yang menista agama Ahok yang diserang dan didemo Ahok, kenapa justru Presiden yang sibuk, melobi para ulama dan ormas Islam yang berencana akan demo Ahok, jika Kepolisian tidak “mau” menyelesaikan kasus penistaan agama,” ujar Abdullah Kelrey, Presidium Nusa Ina Institute.
Bahkan ucapan Jokowi yang terkesan “mengancam” umat Islam yang akan melakukan demo kembali, apabila Ahok bebas, dengan menyatakan jika dirinya bisa mengendalikan dan memerintahkan Kopassus dan Brimob apabila keadaan genting. Oleh Dullah dianggap sudah berlebihan.
“Yang mau mengancam kedaulatan negara siapa ? Tidak ada yang akan mau merebut kekuasaan dan kursi Jokowi sebagai presiden, cukup tersangkakan dan tahan Ahok, semua beres, tidak akan ada yang turun demo,” ujar Dullah ketus.
Dullah sampai meradang melihat tingkah laku Jokowi, sampai-sampai harus membuat pernyataan jika ada yang menunggangi demo jumat lalu. Namun ketika didesak justru Jokowi tidak berani menyebutkan siapa. Lalu keluarlah pernyataan baru jika bukan menunggangi, namun ikut.
Dullah mengharapkan agar pihak lainnya, diluar dari pemerintahan, seperti sosial media seharusnya bisa lebih bijaksana dan netral, karena pengkritik Ahok ataupun Jokowi bisa timbul, karena ada yang membela secara membabi buta, bahkan pembelaan itu sudah mengarah ke fitnah dan pembohongan kepada publik.
Dan parahnya menurut Dullah, sepengetahuannya, sampai saat ini belum ada akun milik pendukung Ahok dan Jokowi, termasuk yang suka memfitnah dan menghina Islam di bekukan oleh Facebook. (pb)
