
NUSANEWS - Elektabilitas pasangan calon nomor urut dua, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Saiful Djarot Hidayat.
Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi memaparkan, dari hasil survei lembaganya, ini imbas kasus dugaan penistaan agama dan penetapan Ahok sebagai tersangka. Sebaliknya, pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni justru meningkat tajam dan berpeluang memenangkan Pilkada Jakarta 2017 nanti.
"Naiknya Agus lantaran dianggap sebagai pilihan alternatif dan baru dan dinilai pantas memimpin Jakarta," jelas Burhan saat merilis survei terbarunya di kantor Indikator Politik, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11)
Selain kasus penistaan agama, kata Burhan, penyebab turunnya elektabilitas Ahok karena sikapnya dianggap kurang ramah dan santun. Padahal jika dilihat dari tingkat kepuasaan terhadap kinerja Ahok cukup tinggi yakni 69 persen.
"Jadi biarpun puas, ucapan Ahok soal Al-Maidah ayat 51 merubah semuanya. 94,6 persen warga Jakarta tahu ucapan Ahok itu. Jadi kepuasan terhadap Ahok tidak berbandig lurus. Kepala dan hati warga terbelah, mereka akui kinerja baik tapi hati mereka sulit nerima Ahok," papar Burhan.
Survei tersebut dilakukan selama periode 15-22 November 2016, tepatnya usai Ahok ditetapkan sebagai tersangka. Survei melibatkan 798 responden dari 800 responden yang direncanakan dengan metode multistage random of sampling.
Survei ini memiliki toleransi kesalahan multistage of error sebesar 3,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (rm)